GADIS YANG JATUH CINTA PADAKU TERNYATA ADALAH SEORANG PUTRI

-
Chapter #8

Bab 8 - Kencan 4 / Jadi seperti ini Hotel CInta

"Wow! Seperti yang diharapkan dari Hotel Cinta!"

Aku berseru karena terkejut ketika kami masuk ke dalam kamar.

Aku sudah memesan kamar ini sebelumnya.

Walaupun aku hanya memesan kamar biasa.

Tapi ini, tetap menakjubkan bagiku yang belum pernah menginap di Hotel semacam ini.

"Hah? A-ap yang kamu katakan barusan, Rui? Hotel Cinta?"

Yuu bertanya padaku dengan wajah pucat.

Fufu, dia sepertinya sangat terkejut ketika mendengar kata-kata ku.

"Itu benar, Yuu~. Tempat kita masuk saat ini adalah hotel cinta~!"

Aku menjawab dan tersenyum ke arah Yuu.

"S-serius? Kamu tidak berbohong padaku kan, Rui? Maksudku, Ini benar-benar Hotel Cinta?1"

"Fufu~ Tentu saja aku tidak berbohong padamu Yuu. Ini benar-benar Hotel Cinta!"

"B-bagaimana kita bisa berakhir disini?"

Yuu terlihat bingung dan panik ketika aku menegaskan bahwa ini adalah Hotel Cinta.

"Kamu tidak bisa menanyakan itu sekarang, Yuu~. Bukankah aku sudah mencoba mencegah mu sebelumnya? Tapi kamu tidak mau mendengarkan kata-kata ku dan langsung menarik ku masuk begitu saja. Sekarang sudah seperti ini, kamu tidak bisa menyalahkan ku apalagi melarikan diri~!"


Aku tersenyum bahagia ketika mengatakan itu pada Yuu.

Tidak bisa menahan diri untuk memeluk Yuu. 

Lagipula ini adalah kesempatan bagus, ketika Yuu sedang bingung.

Mengalihkan perhatian nya pada fakta bahwa kita berada di Hotel Cinta.

Yuu pasti panik karena terlalu tiba-tiba.

Aku bisa mengambil kesempatan ini untuk memanfaatkan Rui semauku.

Melakukan berbagai kontak fisik, dan bahkan mungkin langsung menuju adegan utama bersama Yuu.

Hei. Jika aku tahu akan seperti ini, aku akan membawa obat atau semacamnya untuk membuat Yuu bingung.

Tch.

"A-aku tidak mengatakan aku akan melarikan dir!"

Yuu mencoba untuk menyangkal.

Tapi.

"Yuu, fakta bahwa kamu mengatakan itu menunjukan bahwa kamu memang mencoba melarikan diri!"

"Aku tidak! Lagipula, bukankah ini hanya Hotel Cinta? Tidak lebih dari itu. Maksudku, tidak ada yang menakutkan dari hal itu!"

Yuu terus menerus berusaha untuk menghinoptis dirinya dan menenangkan diri.

Menurutku itu adalah bagian yang imut darinya.

Fufu~

"Itu benar. Tidak ada yang menakutkan dari Hotel Cinta bukan Yuu? Baik, daripada hanya berdiri disini ayo kita duduk di kasur Yuu~. Maksudku, bukankah melelahkan jika kita terus berdiri di depan pintu? Atau mungkinkah kamu ingin terus berdir di sana~?"

Aku mulai menghinoptis Yuu dengan kata-kata manis.

Lagipula, Yuu. 

Kamu sendiri yang memberi ku kesempatan untuk itu.

Fufu~ kuharap ini berjalan dengan lancar sesuai keinginan ku!


"T-tentu. Kurasa kamu benar. Tapi, tempat ini benar-benar sangat menakjubkan, bukan?"

Dengan Yuu yang sudah sedikit tenang.

Aku menarik nya ke tempat tidur.

"Ya... ini memang menakjubkan. Ini pertama kali nya kamu pergi ke tempat semacam ini, Yuu?"

"Maksudmu Hotel Cinta? Y-ya, ini pertama kali nya bagiku. Bagaimana dengan mu, Rui?"

Kasur di sini cukup bagus sebagai kamar biasa.

Kami duduk berdekatan, sangat dekat sampai-tubuh kami saling menempel.

"Ya! Bukankah itu sudah jelas? Yuu, apakah kamu berpikir aku seorang wanita nakal?!"

Aku berpura-pura marah.

"Hah? Tidak, aku tidak bermaksud seperti itu. Maksudku, apa hubungan nya pertanyaan ku dengan wanita nakal, katamu?"

"Jangan berpura-pura bodoh, Yuu! Kamu bertanya padaku apakah aku sering pergi ke tempat seperti ini, bukankah itu sama saja dengan mengatakan bahwa aku adalah wanita nakal yang sering membawa pria ke Hotel Cinta?! Hah? Bukankah begitu, Yuu?"

"T-tidak! Bukan itu maksudku. Aku benar-benar tidak bermaksud mengatakan hal buruk tentang mu, Rui. Aku bersumpah!! Lagipula, aku sepertinya tidak bertanya seperti itu sebelumnya...?"

Tentu saja kamu memang tidak pernah, Yuu.

Aku sengaja mengatakan itu. Lagipula, bagiku itu memiliki arti yang sama!

"Benarkah?!"

Aku memelototi Yuu.

"Benar-benar!"

"Bagaimana kamu akan membuktikannya padaku?"

"Bukti? Haruskan aku melakukan nya?"

"Tentu saja itu harus! Jika tidak, bagaimana kamu membuktikan ketulusan mu?"

Itu tampah seolah Yuu bersalah disini.

Tapi. Tidak, ini memang salah Yuu, Bukan?

"Kalau begitu aku akan mentraktir mu makan, bagaimana?"

"Tidak. Aku sudah kenyang tadi. Apakah kamu ingin aku gemuk?!"

Aku semakin menempel ke arah Yuu.

Tanpa dia sadari, aku meletakkan tangan nya di pinggang ku.

Kami sekarang saling memeluk seperi sepasang kekasih yang akan berhubungan.

Selanjutnya...


"T-tidak. Aku tidak mengatakan itu. L-lalu, bagaimana kamu ingin aku membuktikan kepada mu, Rui?"

Yuu menjawab dengan panik pada pertanyaan ku yang tidak masuk akal.

Tapi karena itu dia tidak menyadari bahwa kita terlalu dekat.

Dalam keadaan normal dia seharusnya sudah lari saat ini.

"Hah? Kamu langsung menyerahkan nya padaku? Oh baiklah. Mari kita lihat"

Sambil meletakkan telunjuk ku di bibir seolah aku sedang berpikir.

Tangan kanan ku yang berada di pinggang Yuu, mengambil sedikit daging nya dan mencubit nya.

"Aduh!" 

"Nnnh"

Bersamaan dengan Yuu yang mengeluh sakit karena ku cubit. 

Aku juga tanpa sadar mengerang.

"R-rui, apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu mencubit ku? Ju-juga, kenapa kamu mengeluarkan suara aneh seperti itu barusan?"

Bukannya marah.

Yuu malah bertanya kepadaku dengan wajah merah.

"Apa? Aku tidak mengeluarkan suara apapun. Juga, aku hanya tidak sengaja mencubit nya, maafkan aku Yuu~"


Itu bohong.

Aku mengerang karena ketika aku mencubit Yuu, dia tanpa sadar mengencangkan pegangan tangan nya di pinggang ku.

Mungkin karena suasana dan tempat nya, aku menjadi sangat sensitif.

Hanya karena hal sepele itu aku tidak bisa mengendalikan suara ku.

Tentu saja aku melakukan nya dengan sengaja. Maksudku mencubit. Tapi aku tidak menyangka aku akan bereaksi sebesar itu.

"Yuu, aku benar-benar mencintaiumu!"

"Hah? Kenapa kamu tiba-tiba mengatakan itu, Rui? Maksudku, tentu aku tahu kamu mencintaiku. Dan, dan, aku"

Lihat selengkapnya