GADIS YANG JATUH CINTA PADAKU TERNYATA ADALAH SEORANG PUTRI

-
Chapter #9

Bab 9 - Kencan 5 / Kami menuju Mall

Riiinng riiinng!


Suara alarm ponsel yang familiar membangunkan ku.

Sepertinya aku benar-benar tertidur.

Yah. Aku sudah menyetel alarm sebelum nya, karena Rui tertidur.

Lagipula, aku juga mengantuk. 

Aku tidur terlalu larut tadi malam.

Rui sekarang berada di pelukan ku.

Tidak.

Maksudku, dia sekarang sedang memeluk tubuh ku dengan sangat kuat.

Aku.

Aku tidak bisa bergerak!

Aku juga tidak bisa bernafas karena Rui memeluk menekan kepalaku sangat kuat ke dada nya!

"R-rui. Hei Rui! Bangun"

Rui, aku tidak bisa bernafas.

"Rui, bangunlaah!"

Rui, masih belum juga bangun.

Apa yang harus aku lakukan?

Aku berusaha untuk melepaskan tangan Rui yang memegang kepalaku.

Tapi tidak berhasil.

Hei.

S-setidaknya aku harus memberi jarak sedikit dari Rui.

Maksudku, beri aku udara untuk bernafas!

"Maafkan aku jika aku menyakiti mu, Rui. Tapi aku benar-benar tidak bisa bernafas sekarang"

Mengatakan itu aku mendorong Rui menjauh.

Suara alarm di ponsel ku masih terus berbunyi di dekat kepalaku.

Aku sengaja tidak mematikan nya.

"Hah? Apa? Aku tertidur? Yuu! Aku tertidur! Jam berapa sekarang?!"

Mungkin karena aku mendorong tubuhnya, Rui terbangun.

Dia langsung duduk dan bertanya dengan panik.

"Yuu. Jam berapa sekarang? Berapa lama aku tertidur?!"

Wajah Rui terlihat sangat pucat.

Aku tidak mengerti kenapa dia begitu cemas.

Tidak menjawab pertanyaan nya, aku hanya menatap nya dalam diam.

"Hah? Alarm? Ini ponsel mu? Yuu, kamu mengatur alarm?! Oh baguslah, kita belum terlambat! Aku hanya tidur selama satu jam!"

Wajah Rui terlihat sangat rileks setelah melihat jam.

Oh, begitulah.

Dia merasa cemas karena memikirkan tertidur dan melewatkan kencan kami.

Entah kenapa aku merasa Rui terlihat sangat lucu.

Dia bertanya dan menjawab pertanyaan nya sendiri.

Kemudian merasa lega sendiri.

Semua emosi yang ada didalam hatinya langsung muncul di wajahnya.

Melihat penapilan nya yang sedikit berantakan setelah bangun tidur.

Tanpa sadar aku mengulurkan tangan ku dan merapikan rambut di dahi Rui yang sedikit kusut.

Rui memperhatikan tindakanku dan melihat aku dengan mata terbuka lebar.

Saat itu waktu seolah membeku di antara kami.

Aku.

Apa yang sedang aku lakukan?!

Kenapa aku bisa melakukan sesuatu yang begitu berani?!

Melihat kembali ke arah Rui.

Dia sekarang menatapku dengan mata setengah tersenyum.

Aku langsung menarik tangan ku kembali dengan tergesa-gesa.

Tapi, aku tidak tahu harus berkata apa dan menjelaskan apa kepada Rui.

Maksudku, aku tidak bisa membuat alasan kali ini.

Aku.

Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta pada Rui.

Jika tidak, bagaimana aku bisa melakukan tindakan tadi dengan sangat alami.

Aku mengintip kembali wajah Rui.

Dia sekarang menatap ku dengan penuh kasih sayang.

Seolah matanya membentuk hati dan dimatanya hanya ada diriku.

"Yuu~!"

Dia menarik lengan baju ku dan memanggil ku dengan sangat lembut.

Suaranya penuh dengan cinta tanpa akhir padaku.

Itu membuatku sedikit tidak nyaman.

Bukan berarti aku membencinya, hanya saja aku sedikit tidak terbiasa dengan cinta berlebihan seperti itu.

Mungkin karena itulah aku belum bisa menerima pengakuan Rui sampai sekarang.

Mengenai alasan nya, mungkin karena aku tidak terbiasa dengan kasih sayang sejak aku masih kecil.

Lihat selengkapnya