Gagal Jadi Orang Kaya

Rana Kurniawan
Chapter #3

Hujan Pertama di Kota

Judul : Hujan Pertama di Kota

Penulis : Rana Kurniawan


Hujan turun deras di Rangkasbitung. Air mengalir di jalanan seperti sungai kecil, membawa sisa-sisa sampah, daun, dan cerita orang-orang yang sedang berlari dari nasibnya masing-masing.

Rana berdiri di depan konter HP yang atapnya bocor di ujung. Air menetes pelan ke lantai, membentuk genangan kecil yang memantulkan cahaya lampu etalase.


Sudah tiga hari ia bekerja di sana.

Topan, sang pemilik konter, bukan orang jahat, tapi keras kepala. Kadang baik, kadang uring-uringan seperti sinyal HP yang susah ditebak.


> “Rana, tolong lap etalase itu! Kaca berdebu, pelanggan bisa kabur lihat muka kamu yang ikut nempel,”

teriaknya setengah bercanda.




Rana menanggapi dengan senyum.

Ia belajar untuk tidak tersinggung, karena di kota, kata-kata tajam sering jadi bahasa kasih yang aneh.



---


Di sela waktu, datanglah Sukma — kurir paket yang sering mampir ambil data pengiriman.

Perawakannya kecil, tapi suaranya besar. Orangnya cerewet, suka cerita tentang hidupnya di perantauan.


> “Dulu gue kira hidup di kota itu kayak di film, Na. Sekarang gue sadar, film cuma nunjukin yang berhasil, bukan yang nyesek tiap akhir bulan.”




Lihat selengkapnya