Judul : Fitnah Yang Membakar
Penulis : Rana Kurniawan
Sudah tiga hari pasar Gunung Kencana terasa tegang.
Isu yang beredar semakin liar — katanya, konter Rana menjual kartu curian dan pulsa palsu.
Awalnya hanya bisik-bisik kecil, tapi kini jadi bahan omongan di warung kopi.
Risa berusaha tenang, tapi wajahnya jelas murung.
> “Na, ini gak bisa dibiarkan terus. Kalau kita diam, orang pikir kita beneran salah.”
“Aku tahu,” jawab Rana pelan sambil menatap kosong ke arah jalan.
“Tapi kalau kita marah, mereka tambah yakin kita bersalah.”
Sukma datang membawa nasi bungkus, tapi suasana begitu berat sampai tak ada yang sempat menyentuh makanan.
> “Aku denger kabar itu dari pasar juga, Na,” katanya lirih. “Yang nyebar kabar katanya orang bernama Andi.”
Risa mengepalkan tangan.
“Aku udah curiga dari awal!”
---
Sore itu, tiba-tiba datang seseorang tak dikenal ke konter.
Ia berpura-pura beli kartu, lalu diam-diam mengambil foto dan video Rana sedang melayani pelanggan.
Topan yang kebetulan melihat langsung menegurnya.
> “Hei! Ngapain motret-motret?”
Orang itu panik dan kabur, tapi sempat berteriak,
“Biar tahu semua orang siapa yang nipu warga sini!”
Keributan itu membuat warga berkumpul.
Beberapa mulai berteriak,
> “Kalau memang jujur, tunjukin bukti!”
“Kita gak mau ditipu lagi!”
Rana berdiri tegak di depan konternya, meski tangan gemetar.