Gagal Jadi Orang Kaya

Rana Kurniawan
Chapter #16

Langit Biru di Gunung Kencana

Judul : Langit Biru di Gunung Kencana

Penulis : Rana Kurniawan


Pagi itu, udara Gunung Kencana terasa segar seperti baru dilahirkan.

Hujan semalam membuat daun-daun berkilau, dan kabut tipis menari di antara pohon kelapa.

Rana membuka jendela gubuk kecilnya, menarik napas panjang.

Untuk pertama kalinya setelah berminggu-minggu, ia merasa ringan.


Di depan rumah, Risa sedang menyapu halaman. Rambutnya diikat asal, wajahnya tersenyum hangat.


> “Kamu bangun juga akhirnya,” katanya menggoda.

“Iya. Hari ini aku pengen mulai dengan senyum, bukan beban.”

“Bagus. Langitnya juga ikut tersenyum, tuh.”




Mereka sama-sama menatap ke atas — langit biru cerah tanpa awan, seolah memberi restu untuk lembaran hidup baru.



---


Sejak kejadian fitnah itu, warga mulai datang kembali.

Banyak yang minta maaf, ada juga yang sekadar ingin beli sambil mengobrol.

Bahkan beberapa anak muda desa mulai minta Rana mengajari cara buka usaha kecil-kecilan.


> “Na, aku pengen belajar juga jualan online kayak kamu,” kata seorang pemuda bernama Dafa.

“Boleh, tapi syaratnya satu,” jawab Rana.

“Apa?”

“Harus jujur. Rezeki datang dari kepercayaan, bukan dari tipu-tipu.”




Risa memperhatikan dari balik konter, matanya berbinar bangga.

Ia tahu, Rana sudah bukan sekadar anak muda yang bermimpi jadi orang kaya.

Sekarang, ia jadi sosok yang menularkan semangat pada orang lain.



---


Siang hari, Sukma datang tergesa dengan wajah cemas.


> “Na, Ris! Aku baru dari rumah sakit. Umi Lilis nyari kalian!”

Lihat selengkapnya