Sesuai dengan apa yang mereka rencanakan di sekolah tadi. Kini mereka berkunjung di rumah Gaitha. Rumah yang terlihat cukup megah dan rapi ini hanya dalam sekejab langsung berubah menjadi rumah yang baru saja terkena badai dahsyat. Semua barang dan bungkus camilan sudah berserakan tidak beraturan di lantai.
"Kaki lo turunin gak sopan!" tegur Gideon yang melihat kaki Galen di letakkan di atas meja.
"Ada makanannya Galen! Gak sopan banget lo!" cibir Gaitha.
"Rumah lo kayak habis kena badai Gai!" ujar Galen sembari melihat sekelilingnya. "Jangan panggil gue Gai!" protesnya.
"Nama lo Gaitha jadi gue panggil Gai! Salah?"
"Panggil aja Itha atau apalah jangan Gai!"
"Panggil sayang boleh?" sahut Gideon yang tengah asyik bermain pinselnya.
"Sayang sayang endas mu peyang! Ogah gue!" ucap Gaitha dengan kesal.
"Lo beneran lagi ada masalah ya?" tanya Gideon. "Dari tadi sensi mulu lo!"
"Iya, gue ada masalah dan itu sangat rumit!" ucap Gaitha yang langsung menelungkupkan kepalanya di sofa.
"Masalah apa? Cerita sini biar gue bantuin! Sebagai sahabat yang baik dan tampan serta sopan apa aja pasti aa Galen bantu!"
"JIBANG!"
"Mulut lo minta gue lakban!"
"Jangan sekarang deh. Lain kali gue cerita!" ucap Gaitha dengan lesu.
Bukan menjadi hal baru untuk mereka tidak menyembunyikan masalah yang di alami. Mungkin mereka akan saling berbagi satu sama lain dan memberi solusi. Tapi, tidak semua masalah bisa di ceritakan dan memang itu harus diri sendiri yang menyimpannya.
"Kalian denger berita yang lagi hot gak sih?" tanya Gideon yang merubah posisinya menatap kedua temannya yang tengah sibuk membereskan bungkus camilan di lantai.
"Gak! Gue gak suka gibah apalagi harus mencari berita gibahan!" sahut Galen dengan malas.
"Lagi trend ni!" ujar Gideon dengan semangat. "Lampor! Kalian taukan? Itu keranda mayat yang terbang!"
"Gak usah cerita kayak gitu! Ini malam jumat dan bokap gue gak ada di rumah tolol!" Gaitha langsung merespon tidak suka. Bukan hal baru bagi mereka berdua jika Gaitha takut akan hal berbau mistis. Gideon malah tersenyum melihat aura takut di wajah Gaitha.