Gaitha

Lisa Ariyanti
Chapter #3

Hukuman



Di tengah teriknya sinar matahari yang sudah menembus suasana sekolah itu membuat 3G sudah jelas mendapatkan hukuman. Suasana yang hening dan gerbang sekolah yang sudah tertutup itu membuat mereka hanya meneguk salivanya dengan susah payah.

"Hari ini pelajaran bu Garang! Mati aja kalau kita telat!" ucap Galen yang tengah menikmati es dalam plastik yang di bawanya.

"Semua ini gara-gara Gideon!" tunjuk Gaitha dengan kesal.

Gideon yang mendapatkan tuduhan langsung memasang muka melas. "Kok bisa akoh si kakak?"

"Jijik! Lo ngomong kek gitu gue pecel kepala lo terus otak lo gue blender biar di minum sama Galen!" Gaitha sudah kesal dengan tingkah sahabatnya ini. Meskipun begitu mau gimana lagi terpaksa karena tidak ada yang mau berteman dengannya selama ini, hanya mereka berdualah yang setia.

"Psikopat lo!"

"Bodok! Kalau lo gak cerita masalah lampor semalam udah gak bakalan telat!"

"Udah! Mendingan cari cara buat masuk ke dalam!" ujar Galen yang sudah menghabiskan esnya. "Buanglah sampah pada tempatnya! Kalau mantan langsung buang ke neraka!"

"Kayak punya mantan aja lo Gai!" ejek Gideon sembari terkekeh kecil.

"Gue punya mantan! Puas?"

Galen maupun Gideon saling menatap dan terdiam setelah mendengar penuturan dari Gaitha. Selama ini Gaitha yang mereka kenal tidak pernah bertemu atau dekat dengan cowok manapun. "Serius?"

Gaitha memutar bola matanya malas. "Bener! Baru juga sebulan yang lalu mungkin gue putus!" Gaitha langsung menggidikkan bahunya acuh.

"Takjub gue! Goblok banget tu cowok kalau sampai putusin lo!"

"Gak tahan mungkin sama sifat gue!" Gaitha menjawab dengan enggan.

"Cari cowok lain aja biar bisa panas-panasin cowok lo," ucap Galen dengan penuh semangat dirinya memberi saran yang paling manjur bin jurjur.

"Lo kira gue cewek apaan?" Gaitha sudah tidak bisa bersahabat dengan dua orang ini. Bisa-bisa otaknya harus bekerja seratus kali lipat untuk menghadapinya. Walaupun dirinya juga sama saja.

"Tau ni mamas Galen! Gai itu termasuk cewek yang setia! Iya gak neng?" goda Gideon sembari menoel dagu Gaitha.

"Gue putus lidah lo kalau masih panggil gue Gai!" ucap Gaitha dengan kesal jika di panggil dengan sebutan itu. "Ikut gue sekarang!"

"Kemana neng Gai?" tanya Gideon.

"Manjat tebing biar dapet penghargaan!" jawab Gaitha dengan malas.

Lalu mereka bertiga berjalan menuju pagar di bagian belakang sekolah yang ternyata tidak terlalu tinggi. Gideon dan Galen saling menatap tidak percaya selama ini mereka tidak pernah melihat jalan tikus ini. Bahkan sampai mereka kelas 12 saja baru kali ini mengetahuinya.

Gideon menggelengkan kepalanya tidak percaya, "hebat banget gue udah hampir tiga tahun sekolah disini baru kali ini tau ada jalan tikus!"

"Sama gue juga," imbu Galen.

"Mangkanya lo berdua harus banyak nyusurin ni sekolahan biar banyak informan masalah jalan tikus!" cicit Gaitha.

"Buruan kalian ikutin gue terus jangan sampai berisik!"

Mereka berdua mengacungkan jempolnya.

Setelah mereka memanjat pagar itu langsung saja 3G berjalan menyusuri koridor kelas untuk segera masuk ke dalam kelas.

Lihat selengkapnya