"Hai?"
Gaitha yang mendapat rangkulan itu langsung menepis kasar tangan itu. "Gak usah sokab lo!"
"Siapa yang sokab sayang? Gak kenal sama gue?" ucap cowok yang berada di sampingnya itu. "Minum dulu! Hauskan?" ucapnya sembari mengulurkan sebotol minuman dingin.
"Gak salah?"
"Salah apanya?"
"Gue habis lari jadi gak baik buat jantung minum-minuman dingin," ucap Gaitha yang berusaha untuk menolaknya. "Pergi sana lo gak kenal gue dan begitupun sebaliknya," imbuhnya.
Namun, cowok itu malah tersenyum miring dan membuka topi Gaitha. Hingga semua yang berada di sana refleks langsung menatap ke arah keduanya yang terlihat sedang adu cekcok.
"Topi gue bodoh! Kembaliin!" pekik Gaitha.
"Cantik banget sumpah!" ucap salah satu siswa anak MIPA 2 yang melihat Gaitha melepas topinya.
"Gue bilang juga apa? Cantik bangetkan? Udah kayak bidadari tapi sayangnya suka banget bikin ulah!" sambung siswa lainnya.
Atha yang melihatnya cukup terkejut melihat hal itu. Juni memperhatikan gerak-gerik Atha dengan sedikit bingung. "Lo suka sama dia?"
"Ha?" Atha baru saja sadar akan lamunannya dan tidak bisa berkata-kata.
Pak Nono yang melihat tingkah muridnya hanya geleng-geleng kepala. Memang tidak bisa di pungkiri jika Gaitha sangat cantik. Pak Nono juga mengakuinya sedari awal dirinya melihat Gaitha.
"Kamu yang duduk di samping Edi!" tunjuk pak Nono kepada Atha. Atha yang merasa di tunjuk menatap dengan bingung. "Anak baru ya?"
"I-iya pak," jawabnya.
"Besok temuin bapak di kantor ya?"
"Baik, pak."
Sementara Galen dan Gideon yang tengah berjalan itu langsung menatap Gaitha dengan cowok yang berada di sampingnya dengan bingung.
"Gal? Lo kenal sama tu cowok gak?" tanya Gideon kepada Galen.
"Enggak. Murid baru deh kayaknya. Gue denger di parkiran tadi gitu," ucapnya.
"Buruan samperin aja!"
Mereka berdua lalu berlari dengan sedikit cepat agar bisa bertanya kepada Gaitha tentang siapa cowok itu.
Namun, mereka terlambat ternyata Gaitha sudah pergi terlebih dahulu dan meninggalkan mereka berdua.
"Telat geh! Lapor pak Nono dulu baru samperin Gai!" ucap Galen. Gideon mengangguk dan segera melangkah ke arah pak Nono.
"Pak kami berdua sudah selesai," ucap Galen dengan tenang. Sedangkan, Gideon berusaha untuk memperbaiki napasnya yang masih ngos-ngosan.
"Siapa aja?" tanya pak Nono.
"Galendra, Gideon bocah tengil dan Gaitha Abrina."
"Gaitha Abrina?" ucap Atha dengan lirih.
"Lo kenal sama dia?" tanya Edi yang tidak sengaja mendengar ucapan lirih Atha. Atha hanya menggeleng.
"Kami duluan ya pak?" izin Gideon.
"Besok jangan lupa kalian datang ke kantor temuin saya membahas masalah yang kemarin itu belum usai," ucap pak Nono yang di jawab dengan anggukan.