Gaitha

Lisa Ariyanti
Chapter #5

Olahraga


Sesuai jadwal yang telah di buat sepulang sekolah Gaitha dan 2G akan melaksanakan jalan-jalan menggunakan sepeda. Start awal adalah di rumah Galen yang jaraknya di tengah-tengah membuat mereka mudah saat berkumpul.

"Mana sih Gal tu bekicot Gaduh?" tanya Gaitha kepada Galen. Masalahnya sudah 15 menit mereka menunggu anak itu tapi tidak kunjung datang juga.

"Biasalah! Gideon mah dah kayak anak perawan kalau mau pergi harus izin dulu sama emaknya!"

"Parah!"

Galen hanya menggelengkan kepalanya acuh. Namun, sebuah pertanyaan terlintas di kepala Galen ketika menatap Gaitha. "Apa hubungan lo sama cowok baru itu?"

Gaitha yang semula hanya diam dan memainkan ponselnya langsung menatap Galen dengan bingung. "Siapa? Yang mana? Lo tau kalau banyak yang suka sama gue?"

"Yang tadi di lapangan," ucapnya.

"Alvaro?" sebutnya. "Dia itu temen gue waktu SMP dulu dan baru ketemu lagi setelah masuk SMA. Kenapa? Lo kira gue ada hubungan sama dia? Ya jelas!"

"Jelas apa?" tanya Galen dengan penuh rasa penasaran menatap Gaitha yang tampak serius dalam berkata.

Melihat ekspresi wajah Galen membuat Gaitha ingin tertawa dengan sangat keras dan mengabadikan hal itu sebagai moment paling bahagia. "GAK ADALAH! MANA MUNGKIN GUE PUNYA HUBUNGAN SAMA ALVA!"

Sontak tawa Gaitha pecah ketika melihat wajah kesal Galen yang sungguh membuat perut Gaitha sakit.

"Awas aja lo!"

Gaitha tidak mengindahkan Galen yang masih uring-uringan di tempat. Setelah menunggu beberapa lama akhirnya Gideon datang dengan sepedanya yang sudah di lengkapi dengan botol air untuk minum.

Sepeda mereka bertiga sudah terparkir dengan indah dan ketiganya memiliki warna yang berbeda. Gaitha dengan sepedanya yang berwarna biru, Galen berwarna merah dan Gideonberwarna hitam. Mereka bertiga selalu menyempatkan diri untuk berolahraga setidaknya sekali dalam seminggu.

"Lama banget lo beru! Kite berdua udah nungguin lo kayak cumi kering!" ucap Gaitha dengan kesal. Sedangkan yang disalahkan masih saja tidak paham dan malah cengar cengir tidak jelas.

"Sorry! Tau sendirilah kayak gimana keadaan gue? Tanpa kasih sayang seorang pacar dan masih berada di dalam masa kejombloan," ujar Gideon dengan nada miris.

"Aku tidak bisa berkata-kata lagi setelah mendengar ucapan dari mulutmu yang begitu berdosa kakang Gideon!" Galen menggoda Gideon yang biasanya selalu menggoda dirinya.

"Apalagi adinda tidak bisa melihat kakang bersedih hati dan harus mengeluarkan air mata yang tidak berharga itu kakang," imbuh Gaitha dengan melanjutkan skenario Galen.

"Pangeran Galen yang begitu tampan ini tidak bisa membuat kakang bahagia. Maka biarkanlah pangeran Galen yang tampan tiada tara ini menjadi alasan kesedihan kakang!"

"Adinda sangat senang jika melihat kakang Gideon tidak seperti saat ini. Lebih baik adinda langsung melihat kakang tertidur dengan nyaman."

Lihat selengkapnya