Gak Sengaja Poligami

Indra Hermawan
Chapter #11

Keputusan Asih

Pagi itu terasa canggung, Asih hanya duduk di ruang keluarga memandangi televisi dengan tatapan kosong. Zoe tak menemani dia karena merasa karena dirinyalah pertengkaran ini terjadi. Memang, warga terutama para ibu-ibu itu marah karena ulah Zoe yang memakai pakaian yang terlalu terbuka. Namun yang membuat mereka canggung adalah pertengkaran Asih dan Furqon.

Bagaimana Asih tidak kepikiran melihat Furqon yang selalu tersenyum ramah, untuk pertama kalinya dia marah bahkan sampai membanting pintu. Tak lama dari itu pintu mereka terbuka, ASih penasaran siapa yang masuk kedalam rumah padahal Furqon sedang pergi ke kebun. Hanya orang yang dekat denganya saja yang berani masuk tanpa mengetuk terlebih dahulu. 

Seorang lelaki muncul dan mengucapkan salam, ternyata itu adalah Furqon, Sepertinya dia tidak jadi pergi ke kebun. Asih berdiri dan tersenyum kemudian dia duduk dan kembali bermuka sedih.

“Asih, Maafin Aku ya tadi sempet marah..” Tanya Furqon,

“.....” Asih menjawab dengan kesunyian.

“Tadi Aku marah karena tiba-tiba nyuruh nikahin temen kamu Zoe, disitu Abi ngerasa kalo Umi itu ga beneran cinta sama Abi.”

“Kenapa bisa mikir kaya gitu?” Tanya Asih dengan jutek.

“Iya Aku pikir kamu nikahin Aku karena itu permintaan Almarhum aja, jadi dengan mudah nyuruh nikah karna ga cinta. Maafin aku ya yang marah tanpa ngedenger alasan.

Setelah mendengar itu, Asih luluh dan memeluk suaminya itu. Dia berkata bahwa tak mungkin dia tidak mencintai suaminya itu. dia akan menolak furqon dari awal kalo memang dia tidak mencintainya, karena begitulah Asih.

“Tentu engga dong, Aku cinta sama kamu pake banget.” Kemudian dia menoleh ke kiri dan kekanan melihat situasi. dan ketika dia memastikan bahwa keadaan sekitar itu aman, Asih mencium Furqon dengan mesra. kemudian mereka duduk di Sofa ruang keluarga itu dan Furqon mulai berbicara.

“Sebenarnya, alasan apa yang membuat kamu ingin aku menikah dengan ama Zoe?”

“Ada tiga alasan aku ingin kamu poligami, pertama aku tak ingin kamu tergoda sama Zoe daripada kamu kemasukan setan kan?"

"Oke, yang kedua?"

"Yang kedua, aku tak mau kita terfitnah kaya kejadian tadi, semoga kejadian tadi tak terulang lagi."

"Masuk akal, menghindari fitnah itu penting."

"Terakhir, karena dia sahabatku. Jika Zoe menjalani hidupnya di tempat lain, dia tidak bisa bekerja karena harus menjaga bayinya. Aku tak bisa membiarkan sahabatku mengalami hal buruk di luar sana dengan bayinya."

Lihat selengkapnya