Malam itu dimana Furqon mengajak Zakaria atau yang sering dipanggil Zak untuk bekerja bersamanya di kebun, mendapat protes keras dari Asih dan Zoe. Mereka keberatan karena Asih dan Zoe telah mengenal Zak dari lama dan tahu betul akan sifatnya. Dia yang sering mabuk-mabukan bahkan menghalalkan segala cara buat memenuhi keinginannya. Zoe dulu bersama lelaki itu karena tak ada pilihan lain karena dia mengandung anaknya. Tapi bukanya bertanggung jawab pria itu malah lari dari tanggung jawabnya sebagai Ayah.
“Bi, beneran apa yang kamu bilang?” Tanya Asih Sambil menarik dia menjauh dari Zak yang sedang diikat di pohon mangga.
“Beneran, memangnya kenapa?” Jawab Furqon.
“Aku saja menyesal pernah mengenalnya.” Bantah Zoe.
“Terkadang, orang bisa berubah karena sesuatu. Hidayah adalah hak Allah SWT untuk memberikannya kepada siapapun. Mudah-mudahan hal ini membuat dia menjadi lebih baik.” Furqon mencoba memberi pengertian kepada kedua istrinya.
“Baiklah Bi kalo itu memang keputusan kamu, tapi dia ga mungkin tinggal di sini kan?” Tanya Asih.
“Emmh, mungkin gudang penyimpanan peralatan di kebun bisa ditinggali, di atasnya ada kasurkan?”
Furqon lalu membuka ikatan Zak, lalu dia membawanya ke kebun tempat dimana dia menanam padi. Tempat itu memang gelap, namun di sebuah gudang penyimpanan perkakas sudah dialiri listrik sehingga ada lampu yang menerangi gudang itu. Listrik itu juga digunakan Furqon untuk menyalakan pompa air agar bisa mengisi bak penampungan air.
“Maaf, hanya ini tempat yang bisa aku siapkan buatmu.” Ucap Furqon kepada Zak di gudang itu.
“Gapapa, ini lebih dari cukup.”
“Kalo begitu aku pulang yah.”
“Tunggu, makasih banyak Furqon.”
“Jangan dipikirin.”
“Makasih udah ngasih kesempatan untuk menjadi Ayah.”
“Jangan senang dulu, perjalananmu sebagai seorang ayah masih panjang.”
***
Keesokan harinya ketika Furqon sampai di kebunnya, dia melihat lelaki bertato itu sudah terbangun dan menyiapkan peralatan kebun walau dia hanya mengeluarkan semua barang di gudang tanpa tahu apa saja yang mereka akan pakai. Furqon tersenyum senang melihat Zak tidak tertidur lagi setelah subuh tadi dia ogah-ogahan dibangunkan oleh Furqon untuk menunaikan Shalat subuh.