Bu Kades dengan dandanan yang glamour itu membongkar semua kejahatan yang dilakukan oleh Bu RT dan pak RT yang tidak memberikan dana dan bantuan kepada warganya. Tidak cuman itu, Bu Kades juga memperlihatkan sebuah foto yang telah dicetak dan diperbesar oleh bodyguardnya. Sebuah foto yang membuat semua warga bahkan Pak RT sendiri ikut tercengang.
Foto itu merupakan foto Bu RT yang sedang berciuman di suatu cafe, bukan dengan satu pria, melainkan dua pria sekaligus. Tak ada yang menyangka kelakuan bejat Bu RT yang usianya menuju senja namun melakukan hal diluar batas.
“Ibu? apa ini semua bu?!” Tanya Pak RT.
“Itu editan pak, editan.” Bela Bu RT.
“Kalau tak percaya, tanya saja pada mereka langsung.”
Bu kades menyela obrolan mereka. Nampak dua lelaki berpakaian serba hitam membawa Eric dan Roy yang merupakan pegawai sekaligus pacar dari Bu RT. Padahal Eric dan Roy berbadan kekar, namun mereka seperti tak berdaya oleh bodyguard Bu Kades itu.
“Hey kalian cowok matre, darimana uang untuk membeli jam mahal yang kalian pakai?” Tanya Bu Kades dengan mengintimidasi.
“Dari gaji saya bu.” Jawab Eric.
“Jangan bohong!”
“Engga bu, ini bayaran saya bukan dari berkebun, tapi bayaran untuk memuaskan nafsu Bu RT.” Jawab Roy.
“Jadi kalian juga melakukan itu?”
“Iya bu untuk menyenangkan Bu RT.”
“Kalian ini kenapa kalian membongkar semuanya?!” Bu RT yang sudah mulai kehilangan kontrol emosinya.
“Maaf Bu RT, sebenarnya kami sudah muak harus melayani nafsu ibu yang aneh-aneh. Jika kami lanjutkan, kami akan trauma kepada wanita karena melakukan s*xs dengan wanita yang buruk rupa.” Roy menjawab dan di iyakan oleh Eric.
Bu RT marah besar dan kehilangan kendali, sementara Pak RT pingsan dan dibawa ke rumah sakit. Untung saja para bodyguard sigap dalam mengamankan Bu RT yang hampir menyerang Bu Kades. Dia di ikat tanganya, namun sia masih meronta-ronta seperti orang yang kerasukan.
Sekarang semua jadi jelas bahkan untuk para warga sekalipun. Mereka Semua menjadi tahu kenapa Bu RT berusaha mempengaruhi warga untuk membenci keluarga Furqon. Pertama dia mempunyai kebun yang kalah saing dengan kebun Furqon, padahal dia sudah membeli semua pupuk dan air dengan uang bantuan desa. Bu RT yang membenci poligami karena sebenarnya dia juga melakukan poliandri walau tidak secara resmi.
Bu RT dan Pak RT ditangkap polisi karena penyelewengan dana pemerintah yang seharusnya dibagikan kepada warga. Semua warga menyarankan agar furqon menjadi ketua RT selanjutnya dimana dia walaupun pada awalnya dibenci warga, namun bisa bangkit bahkan bisa menjadi pahlawan kampung.
Namun Furqon menolak hal itu, sehingga warga kebingungan untuk memilih siapa yang menjadi RT selanjutnya. Furqon lalu menyarankan agar Zak menjadi ketua RT karena dia adalah satu-satunya orang yang pantas untuk jabatan itu meski dia mantan napi. Kemampuannya dalam bersosialisasi sungguh baik, mungkin jika dia tidak terlibat dengan Furqon mungkin dia bisa mencapai seluruh lapisan warga.
Setelah semua kejadian itu semua warga satu persatu meminta maaf kepada keluarga Furqon atas semua perbuatan jahat yang mereka lakukan. Bahkan ada beberapa mantan pegawai Furqon yang ingin kembali bekerja di kebunnya. Tentu saja Furqon menyambut mereka dengan gembira karena dia perlu banyak tenaga untuk panen selanjutnya.
Mereka pun membubarkan diri, Furqon berharap semua masalah yang sudah terselesaikan ini tidak terjadi lagi dikemudian hari. Furqon berharap dengan selesainya kesalahpahaman ini semua warga dapat kembali melaksanakan shalat berjamaah dan dia bisa mengajar ilmu agama lagi kepada anak–anak.