Cindy terbangun saat menjelang subuh karena ingin kencing, dia ke kamar mandi dengan keadaan setengah sadar. Karena sudah masuk waktu subuh, sekalian saja dia ambil wudhu hingga dia sepenuhnya disadarkan dinginnya air. Saat keluar kamar mandi, dia baru sadar ketika melihat seseorang tertidur di ruang utama. Ternyata itu Furqon, CIndy hanya tersenyum melihat suaminya tidak kebagian tidur. Meski itu tidak disengaja, tapi itu yang Cindy inginkan karena jika mereka tidur berempat bisa jadi membangunkan sang dewa naga.
Namun senyumnya berubah menjadi kaget dan heran karena Furqon memakan makanan yang ada di lemari pendingin. Cindy menganggap semua makanan disana sudah dimasuki jamu perangsang yang ibunya rencanakan. Melihat Furqon memakan banyak cemilan, Cindy buru-buru masuk ke kamarnya.
Cindy kembali tertidur setelah shalat subuh, Asih terbangun dan membangunkan suaminya untuk melaksanakan shalat subuh berjamaah. Sementara itu Zoe yang masih masa nifas belum melaksanakan shalat. Cindy bangun kembali ketika matahari sudah tinggi, dia terbangun dan memegang-megang seluruh badanya dengan ekspresi sedikit ketakutan.
“Sial, aku ketiduran.”
Cindy keluar dan sarapan sudah tersedia, hanya dia yang belum makan sementara yang lain sudah sarapan duluan. Dia melihat sekeliling dan melihat Furqon di pinggir kolam sedang melakukan stretching, Zoe di dalam sedang menyusui anaknya, sedangkan Asih tidak terlihat sehingga Cindy menengok kesana kemari mencari Asih. Hatinya sedikit was-was karena mengetahui Furqon memakan makanan yang mengandung jamu perangsang. Bukan apa-apa, tapi Cindy masih belum siap untuk melakukan hubungan itu apalagi di depan orang lain meski itu istri lain dari suaminya.
Saat dia melirik kesana-kemari mencari Asih dengan perasaan was-was, dia dikagetkan Furkan yang tiba-tiba ada didepan mukanya.
“HAW!” Teriak Cindy kaget.
“Cindy, kenapa kaget?” Tanya Furqon.
“Eh gapapa ko ka.”
“Iya kita mau kemana sekarang?”
“Kita akan ke pasar merchandise buat nyari oleh-oleh.”
“Kenapa gak di akhir aja?” tanya Zoe.
“Kalo di akhir kita akan terburu-buru dan akhirnya lupa mau membeli apa.” Jelas Cindy.
“Benar Juga, Ayo kita ke pasar Mi.” Ajak Furqon kepada Asih yang baru keluar dari kamar mandi.
“Kalian saja, aku ga ikut. Aku masih mual kayaknya.” Ucap Asih.
“Ga biasanya kin lo ga kuat berkendara sampe segitunya?”
“Iya nih, gua gak tau. Lo pergi aja biar gua jaga Zahra.” Balas Asih.
“Gua disini aja deh, biar mereka berdua aja yang belanja, ini kan bulan madu mereka berdua.” Ucap Zoe.