Asih akhirnya kembali ke rumah setelah satu minggu dibujuk Furqon tanpa henti hingga hatinya luluh. Selama satu minggu itu Furqon, Zoe dan Cindy merasa canggung, jangankan untuk bermesraan. berkomunikasi saja mereka seperlunya. Asih memang menjadi penengah bagi istri-istri Furqon dimana dengan adanya dia, semua berjalan layaknya keluarga yang harmonis.
Namun itu dulu. Semenjak Asih minggat dari rumah, keadaan mereka tidak seharmonis dulu. Bahkan Furqon tidur di ruang tengah ditemani televisi tua itu. Padahal dia punya tiga istri, namun tidurnya Furqon tidak ditemani oleh satupun istrinya dengan alasan yang beragam. Asih yang masih jijik jika dekat dengan Furqon. Zoe yang masih dalam masa nifas. sedangkan CIndy masih belum siap.
Sebulan telah berlalu begitu cepat dengan kondisi rumah tangga yang canggung diantara Furqon dan ketiga istrinya. Selama sebulan ini Asih masih belum berkomunikasi seperti biasanya, baik dengan Furqon, Cindy, bahkan dengan Zoe yang sahabatnya sendiri. Hal itu dikarenakan rasa rendah diri yang dimiliki Asih dimana dia merasa bahwa istri-istri Furqon yang lain jauh lebih baik darinya.
Bagaimana tidak, sosok Zoe dengan paras cantik dan kulit putih mulus, sangat cocok dengan rambut yang diwarnai dengan warna pirangnya. Tubuhnya yang sexy, tidak terlalu kurus, meliuk indah padahal dia baru saja melahirkan anaknya. Tidak hanya itu, kepintaranya dalam memasak, berbelanja bahan masakan yang bagus dengan harga yang murah membuat dia sangat pantas dijadikan istri idaman bagi semua laki-laki.
Cindy juga wanita yang luar biasa, kepintaranya membantu Furqon dalam mengembangkan cara dia mendistribusikan hasil pertaniannya hingga membuat Furqon bisa mengambil untung yang jauh lebih besar. Dengan pengetahuan nya pula dia mengembangkan beberapa formula pupuk baru yang membuat tanaman lebih besar dan lebih cepat untuk dipanen. Namun anehnya dia malah lebih dekat dengan Pak Solihin dibanding suaminya.
Hal itu membuat asih berfikir mungkin dirinya lah yang menghalangi interaksi mereka terhadap suaminya. Asih mengira mereka sungkan kepada Asih untuk mengobrol dan bermesraan karena ada Asih yang akhir-akhir ini merasa cemburu pada istri Furqon yang lain. Hingga di akhir bulan, dia memutuskan untuk melakukan perceraian dengan Furqon.
***
Hari itu, Asih mengumpulkan semua anggota keluarga Furqon setelah mereka berempat makan malam bersama,
“A Furqon, Zoe, Cindy, ada hal yang aku ingin bicarakan.” Suasana menjadi tegang saat Ash berkata seperti itu setelah mereka selesai menyantap makan malam yang hening itu.
“Ada apa Umi?” Tanya Furqon sambil memegang tanganya.
“Sebaiknya kita jangan saling memanggil Umi dan Abi lagi.” Ucap Asih.
“Kenapa?”
“Agar kita terbiasa sebelum kita berpisah nanti.” Asih menghentikan ucapanya dengan muka yang sedih.
“Maksudnya apa kin?” Zoe membalas ucapan Asih setelah sekian lama dia diam kepada Ash.
“Maksudnya aku ingin cerai dengan Furqon.” Tegas Asih.
“Sudah gue duga lo bakalan ngomong gitu.” Ucap Zoe sambil menatap tajam sahabatnya itu.
“Lo udah duga? bagaimana bisa?”
“Tentu bisa, karena gue sahabat lo dan gue ga akan biarin lo sampe cerai ama Furqon.” Tegas Zoe yang membuat Asih terheran.
“Iya ka Asih, Kita sudah tau semuanya. Ka Asih jangan cerai ama Ka Furqon. Karena kita yang akan gugat cerai ka Furqon.” Cindy ikut menambahkan.
“Loh kenapa? jelasin semua ini?”
***
Furqon pun menjelaskan apa yang terjadi saat Asih minggat dari rumah. Waktu itu Zoe tak sengaja menemukan surat hasil pemeriksaan kesehatan milik Asih. Karena terdapat logo rumah sakit dimana Zoe melahirkan, dia pun menjadi penasaran dan membuka hasil pemeriksaan itu. Hasil pemeriksaan itu mendiagnosa bahwa Asih mengalami PCOS. Suatu penyakit dimana Asih akan kesulitan untuk mengandung bayi.