"Itu kantinnya." Irish menunjuk sebuah ruangan sangat luas, yang berada di lantai teratas, gedung pertama di sekolahnya.
Kebetulan, di kompleks SMA Nusa Bangsa terdiri dari 4 gedung. Gedung utama, IPA, IPS, dan Bahasa.
"Jadi kalau gue mau makan, gue harus ke gedung ini dulu gitu?"
Irish menggelengkan kepala, "Di setiap gedung juga ada kantinnya. Kan tadi gue udah ngasih tahu, lo nggak merhatiin ya?"
"Oh, lo mau diperhatiin?"
Irish meneguk ludahnya, bola matanya berputar malas.
Sekitar lima menit kemudian, ponselnya berbunyi, sepertinya ada telepon masuk.
"Halo, kenapa?"
"Lo sama yang lain udah duluan?"
"Ya udah deh, nanti gue naik ojol atau bus aja."
Galaksi mengambil ponsel Irish dan mematikan teleponnya.
"Gue yang anter lo."
Irish membelalakkan matanya. "Lo apa-apaan sih?"
"Ponsel lo gue sita, entar gue balikin kalau gue udah anter lo." ucap Galaksi sembari berjalan meninggalkan Irish.
"Galaksi!"
Irish menyusul Galaksi dari belakang, namun dia sudah masuk elevator duluan.
"Galaksi, lo beneran mau ninggal gue sendirian di sini?"
Tidak ada tanggapan, sedangkan layar elevator sudah menunjukkan tanda turun ke lantai satu.
"Sial!"
Irish berlari ke tangga untuk menyusul Galaksi. Kalau dia menunggu elevator itu, pasti akan buang-buang waktu.
"Lo turun lewat apa? Tangga?" tanya Galaksi saat melihat Irish berada persis di depan tangga dengan napas yang tersengal-sengal.
"Menurut lo?"
Galaksi tidak menggubris dan melangkah menuju parkiran.
"Sumpah ya itu cowok! Ngeselin banget."
"Woi buruan! Lo mau gue tinggal?" Galaksi menaikkan nada suaranya satu oktaf saat melihat Irish yang masih terdiam di tempat.
"Iya, sabar!"
Irish mengikuti Galaksi dari belakang dengan malas. Seandainya saja ponselnya tidak disita Galaksi, pasti dia sudah meninggalkan cowok itu sekarang.
.
3 × 3 - 6
siapa dia?
.
Di perjalanan, Irish tak henti-hentinya mengomeli Galaksi. Kali ini, dia sangat keterlaluan.
"Gue gak suka ya sama cara lo yang kayak gitu."
Galaksi diam saja, tidak menanggapi Irish.
"Lo dengerin gue gak sih?"
"Oh, lo ngomong sama gue?" Galaksi balik bertanya.