"Galaksi, gue kan udah bilang, jangan ganggu Irish!"
Sepulang sekolah tadi, Alana sudah mencari-cari Galaksi di sekolah, tapi tidak ketemu. Akhirnya, ia memutuskan untuk langsung pulang dan menunggu Galaksi di depan rumahnya.
Kebetulan, cowok yang ditunggunya sejak satu jam yang lalu tiba.
"Alana, gue gak ganggu Irish." jelas Galaksi.
"Gak ganggu gimana? Lo kan yang bikin pelipisnya Irish sampai luka!"
Galaksi melepas sepatunya, sebelum kemudian ikut duduk di teras bersama Alana.
Galaksi menoleh ke arahnya, ia seolah-olah menunjukkan bahwa di pelipisnya juga terdapat plester yang sama dengan Irish.
"Lo luka juga?" Alana mengernyit bingung.
Sepersekian detik kemudian, ia mencabut plester itu dan semakin mengernyit kebingungan.
"Ngapain lo pakek plester segala, jidat normal gitu." ucapnya sembari membuang plester ke sembarang tempat.
Galaksi berdiri dan memungut plester yang dibuangnya. "Jangan dibuang, biar kembar sama Irish."
"Bego, pasti Irish bakal ganti plester lah. Nggak mungkin dia mau pakek plester yang sama kayak lo."
Galaksi nyengir tidak peduli.
"Gimana jelasin? Bisa-bisanya ya lo tadi ganggu Irish sampe pelipisnya berdarah."
"Itu nggak sengaja, salah dia yang tiba-tiba muncul gitu aja."
Alana memicingkan matanya. "Lo dari dulu nggak pernah mau ngaku salah ya?"
Tiba-tiba, dari dalam terdengar suara Bulan yang memanggil kakaknya.
"Abang!" Gadis berusia enam tahun itu ikut duduk diantara Galaksi dan Alana.
"Abang sama Kak Ana, kenapa berantem terus?" tanyanya polos.
Alana mengembuskan napasnya kasar. "Bulan, sejak kapan di sini?"
"Ini kan rumah Bulan."
Konyol. Pertanyaan macam apa yang kamu lontarkan Alana.
"Oh iya, Kak Venus kemana?" Alana mengalihkan pembicaraan.
"Belum pulang, masih kuliah."
Alana mengangguk mengiyakan.
Sepuluh menit kemudian, mereka masih berdiam diri tidak membicarakan apapun. Bulan yang mulai bosan memilih untuk masuk dan meninggalkan mereka berdua di teras.
"Gue nggak mau ya, lo ganggu Irish lagi. Irish itu sahabat gue, dia baik banget sama gue."
Galaksi mengerjapkan matanya. "Kan baiknya sama lo, bukan sama gue."
"Galaksi! Lo nyebelin banget sumpah!"
Galaksi menyunggingkan senyum tipis.
"Udah ah, gue mau mandi dulu. Lo pulang sana!" usir Galaksi.
"Gue aduin ya lo ke Tante Raisa!"
.
7 × √4 - 7
rencana
.
Malam ini, seperti biasa Galaksi dan Walmond lainnya berkumpul di basecamp.