GALUH

Prayogo Anggoro
Chapter #107

S3. Kuil Suci

Kuil Suci adalah salah satu rahasia yang tersimapan di kitab pusaka, dijatuhkan dari langit yang menyimpan zat ilahi. Kuil ini sudah berada di dunia sejak zaman Saka ketika daratan di dunia masih menjadi satu daratan besar hingga pada akhir zaman Saka terjadi bencana banjir besar yang mengubah permukaan dunia terpecah menciptakan ribuan pulau. Hal inilah yang membuat kuil suci kini ada di pulau Seram yang dijaga oleh dua sosok malikat.

Awal mula manusia meyakini adanya kuil suci di pulau ini karena sosok malaikat yang kadang menampakan dirinya sebagai penjaga agar manusia yang berniat jahat tidak memasukinya. Dan dua malaikat inilah yang selamanya tinggal di dunia sampai ada anak manusia menemukan negeri Galuh. Saat Sandanu berhasil masuk ke dalam gerbang kuil suci bersama teman-temannya berkat bantuan dan petunjuk putri Rheina, kini kuil suci telah bertemu takdirnya.

Kuil merupakan komplek tempat ibadah umat manusia di Swargaloka dulu, apa pun agama mereka tempat ibadah ada di dalam kuil yang terdapat bangunan yang berbeda bagi umat agama yang berbeda. Dan kini di dalam kuil suci yang megah dan terjaga oleh dua malaikat terdapat empat bangunan kuil yang begitu menakjubkan.

Pelataran luas dengan nyala obor di sekelilingnya menjadi pusat dari keempat rumah ibadah yang berbeda-beda. “Seharusnya ada lima tempat ibadah di sini,” ucap putri Rheina.

Sandanu pun memperhatikan bahwa di ujung garis lurus dari gerbang terdapat tanah kosong yang seakan bekas bangunannya. “Jadi, kita bukan manusia pertama yang memasuki kuil suci?”

“Apa maksud ale, Sandanu?” tanya Martulessy sebab dia yakin bahwa tidak ada manusia yang bisa memasuki kuil suci.

Galigo menyahuti, “Sandanu benar, sebelum kita pasti ada orang lain yang memasuki kuil suci dan mereka mencuri satu tempat ibadah di sini.”

“Tapi bagaimana tempat ibadah yang begitu besar bisa dicuri?” tanya Boe heran.

Isogi ingat saat kedua malaikat itu memberi hormat kepada putri Rheina yang dianggap sebagai titisan, dia menduga ada titisan lain sebelum putri Rheina yang datang ke sini. “Apa sebenarnya yang membuat kedua malaikat memberikan hormat kepadamu, putri Rheina?”

Putri Rheina tahu bahwa sejak awal mereka mencurigai dirinya, dan sudah saatnya dia menyatakan jati diri yang telah lama dia sembunyikan. Dia tahu, bahwa orang tuanya saat melahirkan dirinya ke dunia, putri Rheina memiliki keistimewaan yang bahkan sampai merengkut nyawa ibu kandungnya saat lahir ke dunia.

Perlahan, putri Rheina membuka tutup matanya. “Sebagai pemilik mata suci aku disebut sebagai titisan ibu Pertiwi, itulah sebabnya kedua malaikat itu mengizinkanku masuk ke dalam kuil ini.”

“Mata putih?” Sandanu terbelalak.

Galigo melirik Sandanu. “Apa kamu pernah melihat pemilik mata putih sebelumnya?”

“Anggota Arakar, salah satu anggota Arakar adalah pemilik mata putih,” kata Sandanu. “Kalian ingat ketika kita menghadapi Aquarius di istana Dhamna, ada anggota Arakar yang datang dan membawa mahkota elemen air.”

Lihat selengkapnya