GALUH

Prayogo Anggoro
Chapter #122

S3. Sastra Moy

Untuk yang kesekian kalinya, Virgo membukakan matanya setelah memulihkan aliran sastra di dalam tubuh. Saat Sagitarius dan Taurus datang memberikan informasi mengenai tanah Dani yang telah kososng. Virgo kali ini sadar untuk mengubah kejadian yang terulang. Dengan lemas dia pun merebahkan tubuhnya. Tangannya meremas salju yang dingin, dan giginya menggigit bibir.

“Payah!” cetusnya menyesal hingga sebulir air mata berlinang.

Melihat keadaan Virgo yang begitu kesal, Sagitarius menatap Taurus yang kali ini berhenti makan. “Kita terjebak waktu berapa kali?” Sagitarius baru menyadari hal itu, tapi dia tidak merasakan kekesalan dan amarah seperti Virgo.

Taurus sadar bahwa semua yang dialaminya tidak seburuk Virgo, keadaan mentalnya sangat terguncang. Begitu geramnya Taurus dengan keadan ini, dia membuang bungkus kripiknya yang masih berisi. Dia pula menginjaknya. “Bukan hanya berputar-putar untuk menemukan tanah Dani, kita pun dibuat berulang-ulang untuk meninggalkan negeri terkutuk ini.”

Sagitarius tidak tahu apa yang akan dilakukannya, kali ini dia tidak bertanya dan hanya terdiam. Ditatapnya, sekeliling istana yang begitu sunyi dan benteng raksasa yang melindungi istana dari luar hingga tidak terlihat ada pemukiman besar di balik benteng itu. Sagitarius duduk memeluk lututnya seperti anak kecil, jarinya pun mengukir di atas salju.

Tiba-tiba Sagitarius mendapatkan ini. “Oh iya, bagaimana ketua Virgo bisa menyadari waktu yang terulang kembali, mungkin dari hal itu kita bisa menemukan solusinya?”

“Tumben, kali ini pertanyaanmu ada sarannya juga,” ketus Taurus, dia duduk bersila di dekat Virgo.

Virgo masih terbaring di atas salju yang tidak membuanya terasa dingin, bukan hanya karena jubah Arakar yang membuatnya hangat tapi emosinya yang kacau membuatnya tidak peduli keadaan. Meskipun demikian, dia masih mendengar perkataan Sagitarius yang ada benarnya juga. Jika mencari cela dari setiap peristiwa yang berulang untuk menyadarinya, itu artinya ada jalan keluar dari waktu yang dimanipulasi di sekitarnya.

Virgo kembali memejamkan matanya dan sebuah kenangan buruk terbayang. Kenangan inilah yang sudah membuat dirinya menyadari akan peristiwa yang berulang kali dia alamai. Sebuah kenangan pahit sebelum akhirnya meninggalkan tanah Lingon, tempat asalnya dulu.

Tanah Lingon awalnya bagian dari negeri Karra yang sekarang masuk wilayah negeri Cakra dan nama Lingon telah tiada lagi. Hal itu terjadi, saat penduduk tanah Lingon yang entah bagaimana memiliki mata biru menjadi ancaman bagi penduduk tanah Togutil. Orang-orang Lingon diburu dan dibantai, rumah-rumah mereka pun dibumihanguskan. Meskipun, orang Lingon dianggap bahaya, tetap saja di mata mereka orang-orang Lingon begitu cantik mempesona.

Di saat kekejian itu terjadi, dengan bantuan pasukan OPD, tanah Togutil menyerang tanah Lingon yang berada di sebalah utara pulau Maluku. Pria-pria Lingon dibantai, tetapi para wanita dijadikan budak. Di saat itulah, peristiwa yang terus berulang terjadi. Wanita-wanita Lingon yang cantik diperkosa berkali-kali sampai mati dan hal itu juga yang terjadi pada Virgo. Kesuciannya sebagai wanita dinodai ratusan pria busuk. Dan setelah itu, tanah Lingon hilang dari peradaban.

“Miriam Halmahera,” suara itu menyadarkan Virgo. Itulah nama Virgo sesungguhnya yang dia tinggalkan bersama kenangan pahit. Namun, kenangan pahit itulah yang kini membuatnya tersadar dari perputaran waktu yang menjebaknya dengan peristiwa yang berulang-ulang.

“Tanah Lingon, tanah suci para penghuni titisan bidadari. Bukalah matamu dan liatlah waktu akan terus berjalan.”

Tiba-tiba, Virgo bangkit setelah mendengar bisikkan dari masa lalunya. Semangatnya bangkit dan dia percaya bahwa waktu akan terus berjalan untuk menghapus kenangan. Mungkin benar, dirinya adalah titisan para bidadari yang kini satu-satunya tersisa di muka bumi dengan warisan mata birunya. Virgo yakin, akan menghapus masa lalu dan waktu pasti terus berputar.

“Sekarang, kalian berdua harus bisa keluar dari sini,” ucap Virgo tegas. “Pilar Matahari adalah kekuatan sastra moy dan membutuhkan pengorbanan.”

Sagitarius dan Taurus tercengang. “Apa yang akan kau lakukan?”

Lihat selengkapnya