Istana Paradiso bersinar terang, cahaya khodam menembus langit-langit dunia peri memberikan kekuatan kepada Taurus yang kini berbalut zirah batu zamrud bercorak sapi jantan. Aliran sastra dari roh bintang telah menyatu dengan diri Taurus, dan kini saatnya dia membalas serangan bagi Haulondoafi yang telah mencoba menghukumnya layaknya seorang Rakuzan yang ingkar.
Area spektrum cahaya masih berwujud, Taurus pun melihat ketiga Haulondoafi berdiri di tempatnya. Lalu, dia meluncur memasuki area spektrum cahaya yang memiliki tujuh warna. Bukan dia mencoba bunuh diri seperti Virgo, tapi itulah serangan balik yang akan dia lakukan.
Semua peri yang masih berada di sana pun terkejut melihat aksi Taurus yang semakin berani dan terlihat tangguh. Terdengar oleh Taurus, bisikan-bisikan dari suara yang takut akan dirinya.
Dengan tubuh yang melayang, Taurus merendahkan tubuh bagian atas dengan kaki lebih tinggi. Seterusnya, dia luruskan tangan kanannya dengan telapak tangan menyentuh area spektrum cahaya.
“Iriedensensi!” Inilah serangan balasan Taurus. Cahaya-cahaya warna-warni bermunculan menghamburkan kemilau ribuan jenis warna dari pencampuran warna-warna spektrum cahaya.
Istana Paradiso yang bening menjadi tampak kemilau terlihat dari segala penjuru dunia peri yang sebagian besar adalah hamparan pepohonan yang tumbuh di permukaan air. Kilauannya melebihi cahaya manik-manik di langit dunia liliput itu.
Cukup lama kemilau ribuan warna dari serangan Iriedesensi yang Taurus lakukan, hingga saat kemilau itu padam istana Paradiso telah rata dan ribuan peri pun tidak terselamatkan nyawanya. Begitu juga, terlihat dua Haulondoafi terbunuh dari serangan tersebut.
Taurus sendiri kini berdiri di atas reruntuhan istana Paradiso. Sambil tertawa, dia terlihat puas telah membalas dendam atas kematian saudara-saudaranya dulu. “Kini saatnya dunia peri akan musnah, hahahaha...”
Tiba-tiba saja serangan dari arah tak terduga meluncur ke arah Taurus. “Tidak akan aku biarkan hal itu terjadi....” suara Sandanu turun dari langit dengan serangan cakar harimau yang berhasil mengagetkan Taurus meskipun serangan tersebut tidak menggores tubuhnya.
“Tidak mungkin!” ucap Taurus.
“Apa sekarang kamu terkejut?” ucap Sandanu, dia datang kembali dari dimensi lain bersama teman-temannya. Terlihat pula, Isogi telah pulih kembali dari serangan Taurus sebelumnya.
Taurus menyadari, saat ratu Janggi membuka gerbang dimensi sebelumnya. “Mungkinkah kalian telah membuat kontrak perjanjian dengan roh bintang?”
Di sisi lain, ratu Janggi berdiri dengan Ondoafi Mante yang berhasil melarikan diri dari serangan Taurus. Ya, dengan sayapnya Ondoafi Mante dan ratu Janggi terbang melesat secepat kecepatan cahaya hingga berhasil menyelamatkan diri.
Ratu Janggi bersyukur, bahwa rencananya berhasil dan mereka kembali di waktu yang tepat. Beliau telah mengirim kelima anak manusia itu ke dimensi eman, di mana para roh bintang berada. Dan ratu Janggi tahu bahwa mereka telah berhasil melewati ujian untuk mendapatkan kontrak perjanjian dengan roh bintang.
“Sekarang saatnya kita balas dia,” seru Sandanu semangat. “CAKAR HARIMAU.”
Galigo dan Mutia menyatukan telapak tangannya untuk menggabungkan serangan. Antara elemen udara dan elemen air, Galigo menggunakan syair tekanan angin dan Mutia menggunakan sastra hiem, hujan. Dan gabungan serangan itu bernama. “HUJAN BADAI.”