Dalam pertemuan yang diselenggarakan di istana Merdeka milik organisasi perdamaian dunia, Pancadev membahas mengenai asal-usul mahkota elemen yang pada kenyataannya tidak ada seorang pun mengetahui bagaimana mahkota elemen tersebut tercipta atau berasal. Di sisi lain presiden OPD, mengungkapkan penemuannya yang kini berada tepat di bawah pulau Nusakambangan, di dasar laut.
“Kemungkinan reruntuhan tersebut adalah reruntuhan negeri Galuh pada masa silam,” ucap presiden Omar Syaid. “Selama ini OPD menyusuri dunia untuk menemukan bukti dari peninggalan negeri Galuh.”
“Sebenarnya, apa tujuan kalian mendirikan OPD?” tanya Dirgadev Manurung.
Presiden OPD menatap Dirgadev Manurung. “Kesalahan para Pancadev terdahulu, termasuk Anda yang masih memegang tahta negeri Dirga selalu mengobarkan peperangan untuk menguasai wilayah dan mengambil kekayaan alam yang ada, karena itu kami yang menginginkan kemerdekaan dan perdamaian dunia menciptakan OPD untuk menghentikan perang dingin yang terjadi. Selama itu pula, kami juga mencari bukti reruntuhan negeri Galuh demi menciptakan perdamaian yang sesungguhnya.”
Dirgadev Manurung terkekeh. “Bukankah itu hanya dongeng yang terdengar seperti lelucon?” Sebagai mahluk yang berasal dari khayangan, Dirgadev Manurung menyembunyikan sesuatu.
“Mungkinkah mahkota elemen dunia yang diincar oleh Arakar ada hubungannya dengan negeri Galuh pada masa silam?” ucap Dharadev Guan mencuri perhatian.
Sabdadev Lingga tertawa. “Mengerti apa kau anak muda, kamu diangkat menempati tahta negeri Dhara juga karena restu OPD bukan mewarisi dari Dharadev sebelumnya. Apa jangan-jangan, negeri Dhara saat ini adalah bagian dari OPD seperti negeri Cakra ciptaannya.”
“Maaf tuan, Anda sudah berlebihan menyudutkan Dharadev muda yang hanya menyampaikan pendapatnya,” ucap Tirtadev Kandis.
“Baiklah,” sahut Sabdadev Lingga. “Tapi aku menaruh curiga pada negeri Karra. Mengapa Anda mencoba memberikan mahkota elemen cahaya kepada Arakar, Karradev Janggi?”
Karradev Janggi terlihat santai atas tuduhan seakan dirinya ada hubungannya dengan Arakar. “Apa yang menjadi rahasia kami, bukan hal yang perlu diketahui negeri lain. Bukankah begitu?”
Di sana, Sabdadev Lingga sebagai satu-satunya pemilik mahkota elemen dunia. Dia berhak tahu mengenai hal yang sebenarnya sedang terjadi di dunia. “Jika kelima mahkota elemen dunia jatuh di tangan Arakar, bukankah kekuatan Sastrajendra akan kembali terbuka?”
“Sastrajendra?” ucap para Pancadev terkejut.
“Sastrajendra adalah kekuatan sastra luhur yang melindungi umat manusia dari ancaman yang sesungguhnya sedang mengintai,” kata Sabdadev Lingga. “Mereka para penghuni benua besar.”
“Apa maksud Anda dengan benua besar?” tanya presiden Omar. "Jika memang ada tempat yang bernama benua besar itu artinya peta dunia yang umat manusia ketahui selama ini salah dan benar ada tempat lain seperti kisah perjalanan Enrique Maluku yang membuat peta dunia sebenarnya?
“Dirgadev Manurung, sebagai seorang Annunaki pasti mengetahui jawabannya?”
Tiba-tiba Dirgadev Manurung mengeraskan suara. “Tutup mulutmu.”