GALUH

Prayogo Anggoro
Chapter #167

S4. Rahasia Nusakambangan

Bahan utama pembuatan istana merdeka adalah logam baja, sama halnya dengan emas yang merupakan zat padat yang kuat mewakili elemen tanah. Begitu pula, lonceng raksasa yang diciptakan oleh Aries merupakan sebuah logam dan ini menjadi keuntungan bagi presiden Omar yang bisa memanipulasi zat padat menjadi logam emas.

Ketika beberapa orang jatuh bergelimpangan menahan sakit akibat suara lonceng, presiden Omar melakukan sesuatu yang membuat suara hilang dengan mengalirkan kekuatan sastra yang mengubah objeknya menjadi emas. Dibantu pula oleh kemampuan Karradev Janggi yang membuat gerbang dimensi setelah menyadari aliran sastra dari presiden Omar. Kemudian, semua orang melarikan diri dari area lonceng dan kini berada di tempat yang tersembunyi.

“Di mana kita sekarang?” tanya Sikerei terkejut karena kagum melihat mesin-mesin bergerak tanpa decitan suara.

Karradev Janggi yang mengantar semua orang hanya mendapatkan petunjuk dari sebuah kisi yang tiba-tiba saja terekam. “Saya sendiri tidak tahu, Sikerei.”

Selanjutnya, muncul seorang wanita memakai kebaya hijau dengan bawahan sewarna dengan tanah, rambutnya yang berwarna keemasan disanggul tinggi. “Kalian ada di dalam pulau Nusakambangan.” ucapnya.

“Bolawambona?” ucap Dirgadev Manurung.

Bolawambona langsung memberi hormat dengan membungkukkan badan dan mengatupkan dua tangan yang terangkat di depan wajah. “Salam, yang mulia!”

Selain Bolawambona, dua orang lainnya ada di sana. Tian Malaka dan Hasan Basri. Mereka berdua pun memberikan hormat kepada semua Pancadev. Di samping itu, presiden Omar menjelaskan mengenai tempat keberadaan mereka bahwa tempat itu ada di dalam pulau Nusakambangan, yang sebenarnya sebuah armada laut yang terbuat dari logam sehingga pulau Nusakambangan mampu berjalan.

“Kami menggunakan seluruh kekuatan sastra dari berbagai batu akik yang kami sita dari para pelaku kejahatan,” ucap presiden Omar. “Karena itu pulau Nusakambangan bukan sekedar pulau namun armada induk yang dimiliki oleh OPD.”

Rombangan Pancadev bisa merasakan aliran sastra batu akik yang kuat, padahal pemilik batu akik sendiri tidak mengendalikan melainkan ini suatu kemampuan dari seorang wakil presiden OPD bernama Pragalba yang mampu menciptakan kekuatan sastra berkesinambungan untuk mengendalikan pulau Nusakambangan.

“Tapi, kemana perginya Sabdadev Lingga dan putri Rengganis?” ujar Dharadev Guan.

Tuan Pragalba menyahuti. “Maaf, tapi keberadaan Sabdadev Lingga dirasa tak ada lagi di pulau Nusakambangan.”

Saat tidak ada satu pun yang bisa menjelaskan mengenai kepergian Sabdadev Lingga dan putri Rengganis, tiba-tiba seseorang menyahuti. “Beliau memang tidak ada di dalam pulau Nusakambangan,” ucap pemimpin Leo yang muncul tiba-tiba bersama Aries. “Tapi kami yakin, bahwa mahkota elemen suara akan kami dapatkan.”

“Mereka berhasil mengejar kita,” ujar Laksamana Malahayati siaga untuk melindungi Tirtadev Kandis.

Tirtadev Kandis menanggapi Leo. “Lelaki seperti Sabdadev Lingga tidak akan semudah itu ditaklukkan, terlebih lagi wanita yang dicintainya ada bersamanya.”

“Apakah kekuatan cinta bisa mengalahkan segalanya?” sahut Aries yang diam-diam telah berhasil melingkari semua orang menggunakan lonceng gembala. Di tangan kanannya, sebuah lonceng dia tunjukkan untuk menyadarkan semua orang. “Saat aku membunyikan lonceng ini, maka kalian ada dalam kendaliku semua.”

Lihat selengkapnya