Kabut pagi itu begitu tebal hampir membutakan pandangan sejauh sepuluh langkah langkah, namun penjagaan di kota Mataram tidak pernah lengah. Meski demikian, kehadiran mereka tidak bisa dirasakan. Tiga belas pengendali batu akik kelahiran telah tiba di Mataram, mereka berdiri di atas bukit batu sebelah utara, Arakar memulai serangan.
“Aku kira kebangkitan kita dari alam barzah untuk menyaksikan hasil dari kemenangan Arakar,” ucap Cancer. “Ternyata ini akan menjadi penentu mengenai dunia baru yang kita harapkan.”
“Hanya karena Arakar, lima negeri besar bersatu dengan empat penguasa lautan,” sahut Sagitarius.
“Mungkin tanpa keberadaan kita, umat manusia tidak akan bersatu,” ujar Aquarius.
Anggota Arakar yang sebelumnya telah gugur, dibangkitkan kembali jiwanya melalui kekuatan sastra milik Libra. Rencana awal, Arakar menjanjikan bahwa anggota yang gugur akan dibangkitkan untuk mengetahui hasil perjuangan mereka setelah tercipta dunia baru yang ideal.
“Kebersamaan tanpa diskriminasi hanya tercipta di saat ancaman datang,” kata Taurus.
Capricorn tertawa. “Tapi, kedatangan kita untuk menghancurkan mereka semua ha-ha-ha.”
“Bagaimanapun mereka berdamai hanya untuk menjaga kepentingan sendiri,” ucap Virgo.
Gemini memeluk boneka kayunya. “Apakah kita harus membunuh mereka?”
“Umat manusia tidak akan pernah berubah, selalu saling memanfaatkan,” ujar Pisces.
Arakar telah menyusun rencana penyerangan dan Ophiucus mengurungkan niatnya untuk membangkitkan manusia abadi yang berasal dari Swargaloka. Meski sebenarnya, Libra sendiri tidak tahu keberadaan orang-orang yang dimaksud oleh Ophiucus, tapi dia berhasil mencegah rencananya.
“Aku beruntung masih bisa menjadi bagian dari peristiwa ini,” kata Scorpio.
Aries berdecak kagum. “Semua ini karena Libra, padahal aku sendiri baru gugur beberapa hari yang lalu.
“Ya, ini semua memang karena Libra,” ucap Ophiucus menyindir Libra.
Pemimpin Leo melangkah. “Sudah saatnya kita memulai,” dan dia menoleh melihat semua anggota Arakar yang membuat satu persatu menuju titik penyerangan mereka, tinggallah dia bersama Ophiucus dan Libra. “Apa kamu siap Libra?”
“Siap pemimpin Leo!” Libra mengangguk diikuti kepergian pemimpin Leo dan Ophiucus.
Dari atas bukit batu, Libra menciptakan bait sastra dari aksara Bali di atas kota Mataram dan lirik sastra tersebut tersamarkan hingga dipastikan tidak ada yang akan menyadarinya. Kekuatan sastranya tentu untuk melindungi jiwa anggota Arakar yang memang dikendalikan oleh Libra.
Sesaat setelah itu, Libra mencari tempat dan di sela bebatuan dirinya akan mengatur jalannya penyerangan Arakar. Tidak lama kemudian, serangan mulai terdengar dari kota Mataram yang terlindung benteng alam.
Di sebelah utara kota ada Aquarius dan Pisces untuk menaklukkan pasukan gabungan. Lalu, Scorpio dan Capricorn mendapatkan wilayah barat kota sebagai tempat serangannya. Virgo dan Taurus menyerang bagian timur kota, sedangkan Sagitarius dan Cancer di wilayah selatan kota. Sementara itu, di tengah kota ada Aries dan Gemini.