GALUH

Prayogo Anggoro
Chapter #182

S4. Misteri Bukit Batu

Air terjun raksasa di utara kota Mataram berasal dari sumber air murni yang keluar terus menerus dari celah batu di atas bukit batu. Inilah sumber air utama yang menopang kehidupan kota tanpa mengalami kekurangan air meskipun di musim kemarau. Menurut cerita penduduk, air terjun itu berasal dari keajaiban alam karena tidak ada yang mengetahui pasti kenapa bisa memberikan air yang melimpah.

“Bukankah ini cukup aneh?” Pisces memperhatikan air terjun yang airnya tidak berkurang dari atas sana padahal banyak aliran sastra alam yang telah diambil olehnya. “Sepertinya di atas bukit tidak ada sungai dan tidak mungkin sungai naik ke atas bukit batu?”

Aquarius tahu bahwa pasukan gabungan mulai menarik diri setelah panglima negeri Tirta gugur. Ini kedua kalinya Aquarius menghabisi nyawa panglima negeri Tirta. “Apa yang sedang kamu lakukan Pisces?” Aquarius mendekati Pisces yang berdiri di atas batu menghadap air terjun.

“Apa ketua Aquarius merasa aneh dengan air terjun ini?” tanya Pisces.

“Sejak awal memang sudah aneh,” balas Aquarius. “Bukit batu yang mengelilingi lembah Mataram terlihat ganjil dan tidak alami.”

“Maksudnya?”

Aquarius menyentuh air terjun yang jatuh dari ketinggian namun mengalir dengan tenang tanpa ada cipratan. “Sumber air ini seperti berasal dari kekuatan sastra yang berbeda dari aliran sastra alam, berkesinambungan dan teratur.”

“Apa bukit batu ini diciptakan seseorang seperti halnya es purba milik raja Iskandar Zulkarnaen?”

“Tidak mungkin ada manusia yang mampu menciptakan bukit batu sebesar ini dan bertahan ribuan tahun." Seseorang menjawab pertanyaan Pisces yang membuat kedua anggota Arakan menolehnya.

“Anak kecil?” celetuk Pisces.

“Ha!” Baruna Renggi yang memang berpenampilan seperti anak kecil, tapi dirinya tidak suka disebut anak kecil. Baginya hanya Baruna Arai yang mengakui Renggi sesuai usianya. “Sembarangan kamu sebut aku anak kecil!” Baruna Renggi menunjuk Pisces.

“Kalau begitu,” Pisces berpikir sejenak. “Cebol?”

“Sss..sialan!” Baruna Renggi marah dan cincin batu akik di jarinya menyala seraya dalam hati mengucapkan syair. “Batu turmalin bersinar... BADAI SALJU.”

Di tengah cuaca yang cerah, badai salju turun hingga secara cepat menyelimuti permukaan tanah meskipun demikian air terjun dan aliran airnya yang menuju kota tidak membeku. Tapi Pisces kelihatan kedinginan meskipun Aquarius tentu mampu bertahan.

“Tombak Kristal” Aquarius mencoba menyerang Baruna Renggi namun kristal esnya langsung pecah dan jatuh hanya beberapa langkah dari Aquarius sendiri.

Pisces terkejut bawah kristal es yang diciptakan Aquarius langsung menjadi salju. “Ketua Aquarius,” ucapnya menggigil.

Aquarius yang sadar Pisces kedinginan, apalagi badai salju mengarah ke tempatnya berdiri. Tiba-tiba Aquarius memeluk Pisces dari belakang yang membuat perempuan itu memerah. “Tenang, kali ini aku akan melindungimu.”

“Baik ketua Aquarius.”

“Kamu tahu bahwa air terjun tidak membeku, sekarang aku perlu bantuanmu.”

“Apa ketua Aquarius?”

Lihat selengkapnya