Setelah dua hari berlayar meninggalkan tanah Enggano, suatu pagi di meja makan, Pitung mengungkapkan isi pembicaraannya dengan tumenggung Panginyongan saat di keraton Selebar kepada seisi kapal Mena. Dia perlu membicarakan hal ini kepada yang lainnya sebab dia juga orang yang dulu menyampaikan berita yang didapatkan dari Centhini.
"Mungkin aku perlu mengkoreksi sesuatu," kata Pitung mencuri perhatian yang lainnya.
Terlihat Mutia yang dibantu oleh Boe menyiapkan sarapan di meja makan pun menjadi tegang hingga meletakkan hidangan secara perlahan. Mutia tahu jika Pitung angkat bicara pasti ada sesuatu yang penting untuk disampaikan. Sebab Pitung orangnya tidak suka bercanda dengan seluruh penumpang di sana. Jauh berbeda ketika pertama kali melihatnya di tanah Asmat yang jenaka dan suka menggoda wanita.
Mutia sadar, ada banyak hal yang telah mengubah sikapnya terutama bubarnya Organisasi Perdamaian Dunia dan kehilangan sosok panutan selama Mapralaya terjadi. Untuk itu, Mutia pun segera duduk di tempatnya sambil menatap Boe seakan mengajaknya turut duduk karena seperti ada hal penting yang akan Pitung sampaikan.
Berbeda dengan Mutia, Sandanu cukup santai menanggapi Pitung. Semua melihat dia dengan tanpa ragu mengambil satu tusuk cumi bakar yang dihidangkan di meja untuk sarapan waktu itu. Sebelum semuanya memulai sarapan bersama seperti biasa.
"Bicara aja, kita di sini pasti denger," ketus Sandanu yang dianggap masih sebel akibat tindakan Pitung yang seakan memimpin mereka saat menangani masalah di tanah Enggano.
Renggi yang tahu permasalahan Sandanu dan Pitung mencoba mencairkan suasana. "Kita bicarakan sambil sarapan saja, sayang mumpung masih hangat." Dia pun tidak segan mengambil piring dan mengisinya dengan menu sarapan yang tersedia.
Pitung pun terlihat sedikit canggung, dan dia pun mulai mengambil makanan yang sudah dimasak oleh Mutia dan Isogi sejak pagi. "Mengenai keberadaan Nawaoza di istana Kemaharajaan, mungkin ada kesalahpahaman dengan yang disampaikan oleh Centhini."
Galigo yang mendengar nama Centhini disebut saat hendak mengambil nasi, langsung menatap Pitung. "Apa maksudmu?"
Sambil mempersilahkan Galigo mengambil sarapannya, Pitung menjelaskan. "Ketika aku berbincang dan menanyakan apa yang terjadi dengan kemaharajaan kepada tumenggung Panginyongan saat di keraton Selebar, beliau menyampaikan bahwa ternyata Centhini adalah mata-mata dari kelompok Baruna Intcjeh."
"Mata-mata nona In?" Mutia dan Sandanu terkejut mendengar hal itu.
"Iya benar," balas Pitung. "Identitasnya diketahui oleh raja Lingga dan kemungkinan, informasi itu didapatkan dari Sekawansoca." Pitung memberitahukan bahwa Sekawansoca adalah agen intelejen terbaik yang dimiliki negeri Sabda yang kini bekerja dibawah kemaharajaan.
Galigo pun ingat bahwa kekuatan sastra yang dipelajari dari Centhini ternyata merupakan kemampuan yang berasal dari Baruna Intcjeh. Dan dia tahu ketika berhadapan dengannya di tanah Asmat dulu.
Di tengah mereka membicarakan mengenai Chentini. Renggi mengungkapkan sesuatu. "Dalam kelompok Baruna Intcjeh memang ada sebuah anggota rahasia yang ditugaskan sebagai mata-mata dan mereka merupakan anggota yang tidak ikut berlayar di dalam armada mereka. Salah satu anggotanya pun berhasil menyusup di armada Baruna Aray hingga identitasnya diketahui saat membocorkan misi penyerbuan ke armada induk Baruna Intcjeh. Anggota rahasia itu disebut sebagai Desa Na Ualu."
"Desa Na Ualu," ucap Boe menekan sebutan itu.
"Desa Na Ualu atau delapan mata angin, mereka adalah anggota mata-mata yang disebarkan di setiap lima negeri besar dan armada Tetrabarun lain. Kemungkinan, jika Centhini adalah salah satu dari mereka dan dia sempat menjadi putri Ronggeng di istana Mataram dahulu, mungkinkah informasi sebelumnya bisa dipercaya?"
"Dan sepertinya Centhini lama tidak berhubungan dengan Baruna Intcjeh," imbuh Galigo. "Karena Baruna Intcjeh sendiri yang mengatakan bahwa Centhini melarikan diri darinya!"
Pitung kembali berpikir. Informasi mana yang harus dipercaya. Centhini kah yang menjadi mata-mata Baruna Intcjeh dan mungkin mau menjebak Sandanu melalui dirinya untuk mendapatkan sesuatu atau Centhini yang berpihak pada Sandanu untuk mewaspadai pihak kemaharajaan?