GALUH

Prayogo Anggoro
Chapter #233

S5. Kemampuan Spesial

Mengingat kepergian nona Inyiak saat serangan Baruna Arai, hingga dirinya yang mampu melarikan diri dari peristiwa di tanah Asmat. Bahkan wakil divisi tiga adalah orang pertama yang menjemput Baruna Intcjeh akibat kekalahannya di markas tanah Mentawai dibandingkan Avisa Tarni, membuat Baruna Intcjeh penasaran, apalagi petinggi divisi tiga mengatakan bahwa nona Inyiak adalah orang yang spesial.

Terlihat Baruna Intcjeh berlarian cepat untuk menyusul sampai mana pasukan perompak menyusuri pulau untuk mencari celah masuk tanah Nias dari perisai tidak terlihat. Alangkah terkejutnya, di bagian sisi barat pulau, Baruna Intcjeh melihat pasukan perompak tergeletak tidak sadarkan diri.

Baruna Intcjeh pun memeriksa beberapa orang dan dia merasakan tubuhnya yang dingin seakan tidak lagi bernyawa. Ketika dia mulai curiga bahwa ini adalah ulah nona Inyiak yang mengkhianatinya, saat melengos dia juga melihat tubuh dari divisi tiga itu tergeletak bersandar di bawah pohon.

Di dekatinya tubuh nona Inyiak dan keadaannya sama seperti yang lain. "Apa yang terjadi?"

Masih dalam kebimbangan, Baruna Intcjeh pun dikejutkan kembali oleh kemampuan Avisa Tarni yang ketika itu sedang menghadapi Laksamana Malahayati dengan jarak yang justru lebih dekat dari sana di banding armada Gorga, tempat putri Nariti berada.

Tidak cukup sampai sana, Baruna Intcjeh merasakan kekuatan sastra mengerikan dari pertempuran Desa Na Ualu dan itu merupakan kekuatan yang dikeluarkan oleh putri Purba.

"Apa yang harus aku lakukan ini?" Baruna Intcjeh pun bingung dengan keadaan ini, sementara tidak ada seorang pun yang bisa memberikan pendapat atau berunding untuk mengambil keputusan.

Waktu Baruna Intcjeh mengambil langkah dari depan nona Inyiak, tiba-tiba tangannya diraih seseorang dan Baruna Intcjeh menoleh belakang. "Kamu masih hidup?" Baruna Intcjeh melotot menatap wajah nona Inyiak yang dingin.

"Perisai yang melindungi tanah Nias sudah terbuka," ucap nona Inyiak. "Maaf saya tidak bisa menyelamatkan semua pasukan."

Masih dengan wajah terkejutnya, Baruna Intcjeh melihat nona Inyiak berdiri dan membuktikan bahwa perisai dari kekuatan tantra itu telah hilang. Dia pun berjalan ke dalam pulau lebih jauh lagi, yang perlahan diikuti oleh Baruna Intcjeh.

"Apa yang kamu lakukan?" Tanya Baruna Intcjeh penasaran.

Tanpa menoleh Baruna Intcjeh yang dibelakangnya, nona Inyiak tetap melangkah. "Seperti yang Anda perintahkan, saya mencari celah untuk masuk ke dalam pulau."

"Kamu tahu jalannya?"

"Lebih baik kita percepat langkah," nona Inyiak pun berlari dan segera diikuti Baruna Intcjeh.

Baruna Intcjeh menyadari suatu hal bahwa sikap dingin yang selama ini terlihat dari nona Inyiak bukan sekedar menyembunyikan sesuatu, tapi dia memiliki keputusan sendiri dalam mengambil setiap langkah. Berbeda dengan dirinya, sekalipun berbuat ceroboh dan slengean tapi, Baruna Intcjeh penuh keraguan dalam mengambil tindakan sendiri.

Tiba-tiba Baruna Intcjeh teringat seseorang di masa lalunya. Dia diajak lari memasuki hutan terlarang di sekitar danau Toba, yang merupakan wilayah dari keraton Barus. Dalam ingatan yang seakan berjalan lama, tanpa disadari telah memasuki wilayah penduduk tanah Nias dan sampai di depan keraton Gunungsitoli.

"Kita sudah sampai Baruna Intcjeh?" Nona Inyiak tersenyum, dan dia telah menggunakan kemampuan spesialnya untuk mempersingkat perjalanan tanpa disadari Baruna Intcjeh dengan menciptakan kenangan mengenai masa lalunya.

Lihat selengkapnya