GALUH

Prayogo Anggoro
Chapter #237

S5. Sastra Salik

Setelah berhasil menang melawan Mutia, Avisa Tarni mendapatkan sinyal dari Baruna Intcjeh bahwa keberadaan Trinata berhasil ditemukan, namun dia tidak mampu masuk ke tempat keberadaan Lubuk Tapanuli itu. Karena hal tersebut, terpaksa nyonya Tarni meninggalkan Mutia dan tidak sempat mengambil batu mutiara air mata duyung, dirinya dibutuhkan oleh Baruna Intcjeh segera.

Dari arah laut, nyonya Tarni menuju danau Sowanua melalui satu-satunya aliran sungai terbesar yang berada di barat laut pulau Nias, sungai Sifahandro. Dengan kecepatannya, dia berhasil sampai di tepi danau Sowanua.

Terlihat, di tepi danau ada nona Inyiak yang menemani Baruna Intcjeh. "Bagaimana kamu bisa menghancurkan perisai tanah Nias?" Tanya nyonya Tarni kepada wakil divisi tiga.

"Kamu ingat petinggi divisi tiga mengatakan bahwa dia adalah orang spesial?" Sahut Baruna Intcjeh. "Nona Inyiak merupakan orang Bunian, salah satu dari ras kuno."

Mendengar jawaban Baruna Intcjeh, nyonya Tarni menatap tajam arah nona Inyiak, sementara lawannya itu hanya membalas dengan senyuman dingin. Penasaran akan hal itu, nyonya Tarni menarik tangan nona Inyiak dan menjauh dari Baruna Intcjeh. "Bagaimana ras kuno bisa muncul kembali?"

"Kamu tahu siapa kanjeng ratu Yoni?" Balas nona Inyiak sambil berlalu meninggalkannya, kembali ke dekat Baruna Intcjeh.

Mendengar nama itu, nyonya Tarni sadar satu hal. Dan dia kembali ke samping Baruna Intcjeh. "Lalu apa yang harus saya lakukan?"

"Nona Inyiak mengatakan bahwa ordo Fishman sepertimu mampu membuka segel penghalang seperti yang ada di sini sekarang," jawab Baruna Intcjeh.

Nyonya Tarni pun memperhatikan sekeliling danau Sowanua. Dia sadar ada kekuatan sastra yang mampu memberikan kutukan bagi siapapun yang membuka segel penghalang tersebut. Terlihat lirik kutukan dalam aksara batak yang biasa disebut salik.

"Anda mau mengorbankan saya untuk membuka segel itu?" Nyonya Tarni merasa kecewa.

Baruna Intcjeh dengan serius menatap Avisa Tarni. "Kamu satu-satunya ordo Fishman yang tersisa di dunia ini, percuma jika kamu tidak bisa membuka segel salik itu."

Dengan berat hati, nyonya Tarni akan mencoba untuk membuka segel sastra salik. Dilihatnya, danau Sowanua yang memiliki pulau dan di dalam pulaunya terdapat danau dengan satu pulau yang di dalam pulaunya terdapat danau lagi. Kemudian dia mendekati tepian danau dan meletakkan telapak tangan di permukaan air danau.

Seketika, sebuah ingatan muncul dalam penglihatan batin nyonya Tarni. Ketika ingatan itu muncul, dia langsung menarik tangannya dan menoleh belakang menatap Baruna Intcjeh. Akan tetapi Baruna Intcjeh menunjukkan ketegasan agar nyonya Tarni melanjutkan tugasnya.

Mengenai asal-usul segel kutukan sastra salik, kekuatan itu merupakan segel kutukan yang berasal dari dewa Tagaroa. Karena segel kutukan ini pula ordo Fishman dan wilayah kehidupannya menjadi bongkahan batu karang. Batu karang yang hancur maka hal itu bisa membunuh Fishman yang tersegel di sana.

Lihat selengkapnya