GALUH

Prayogo Anggoro
Chapter #248

S5. Harapan Terakhir

Di atas langit, gerbang dimensi terbuka dan muncul mahluk astral generasi kedua yang bebas dari batu akiknya. Trinata melihat kedatangan mahluk berbentuk kerbau yang memiliki sayap seperti sayap kelelawar, mahluk astral itu sejatinya terbebas dengan kekuatan sastra tambo sehingga tidak bisa sepenuhnya meninggalkan dunia roh batu akik layaknya nyonya Tarni dari ordo Fishman.

Di pulau Hilinamaniha, Isogi dan Boe masuk ke dalam hutan untuk menghindari pertempuran. Keduanya mencoba menyerap aliran sastra alam untuk memulihkan tubuh akibat serangan Trinata.

Dengan kedatangan Malin Kundang, Sandanu segera naik ke atas mahluk astral dari bangsa siluman tersebut. "Apa yang terjadi kali ini?" Tanya Malin Kundang sambil membawa Sandanu terbang dan dia tidak takut lagi jika cuma terbang di atas danau yang jarak dari pulau ke pulau masih terlihat oleh pandangannya.

"Kita menghadapi pendekar silat yang menggunakan kekuatan tantra," jawab Sandanu. "Kamu tahu bagaimana menghadapi penggunaan tantra yang tubuhnya mengeluarkan kekuatan berelemen seperti api?"

Sebagai mahluk astral generasi kedua yang pernah hidup di zaman semeno sebagai manusia, Malin Kundang sudah menjadi roh batu akik bahkan sebelum zaman saka dimulai. Tapi dia tahu perkembangan apa yang terjadi di dunia manusia.

"Kekuatan tantra pertama kali diciptakan oleh seorang guru spiritual yang bernama Gunadarma dan mendirikan kadewaguruan pencak silat dan mengembangkan ilmu kanuragan sebagai akar dari jurus-jurus penggunaan tantra." Malin Kundang menjelaskan bagaimana tantra tercipta dan berkembang hingga kini mulai punah di era batu akik.

Ketika Malin Kundang menyampaikan pengetahuannya tentang kekuatan tantra, terlihat Lubuk Tapanuli sedang melakukan semedi yang berguna dalam meningkatkan sumber tantra di dalam tubuh atau tenaga dalam. Karena waktu yang terbatas, Trinata itu hanya melancarkan cadangan tenaga yang dia kumpulkan ketika bersemedi lama di danau Sowanua.

"Apa anak ini yang kamu maksud sebagai satria Galuh yang akan menghadapi sang Suwung, Arai Balawa?" Trinata menatap Sandanu yang menyerap kekuatan sastra alam di atas Malin Kundang yang membawanya terbang.

Sekujur tubuh Trinata mengeluarkan api yang membara, segera dia melesat untuk menyerang Sandanu. Malin yang sadar, segera menghindar dan terbang memutari danau. Dari kejauhan, Trinata melempar bola-bola api yang bisa dikeluarkan dari telapak tangannya.

Kali ini, dia telah menggunakan seluruh kemampuan tubuhnya dan ingin menguji seberapa kuat Sandanu akan bertahan. Bahkan Trinata sudah merencanakan untuk melampaui batasan tubuhnya sampai akhir. Dia menganggap bahwa takdir memilihnya menjadi penjaga kunci Tetrabarun, agar dirinya bisa menjadi guru kebangkitan satria Galuh yang dinantikan oleh ibu Pertiwi.

Dalam pengejarannya, Malin Kundang yang akhirnya terkena serangan membuat mahluk astral itu jatuh menukik ke dalam danau dan hilang menuju dunia roh batu akik. Di saat yang tepat, Sandanu memanggil roh harimau putih dan dirinya loncat menaikinya yang berdiri di danau mendidih.

"AUMAN HARIMAU." Sandanu menyerang Trinata dengan suara keras yang menggelegar dan memadamkan seluruh kobaran api di badannya.

AAAUUUMMMM

Lihat selengkapnya