GALUH

Prayogo Anggoro
Chapter #272

S6. Logam Irianite

"Sebagian besar wilayah adat di negeri Karra telah diduduki oleh pasukan tarekat, kecuali wilayah adat Mamta dan pulau-pulau terluar." Ungkap ketua suku Hefuk yang mengenakan baju kruben dari kain warna biru dan mengenakan mahkota bulu burung cendrawasih di antara anyaman manik-manik. Terlihat pula gigi-gigi binatang yang tergantung di kalungnya.

Isogi yang berasal dari wilayah adat AnimHa pun khawatir. "Bagaimana dengan tanah Asmat?"

"Kabarnya salah satu Nawaoza berasal dari tanah Asmat, seorang guru di rumah jew," jawab ketua suku Hefuk.

Galigo pun seketika ingat dengan penghuni rumah jew termasuk mama Maigoei dan Sikerei. "Kenapa harus dari sana?"

"Dewa Fumeripts yang dipuja orang Asmat merupakan salah satu dari sembilan dewa pembawa kitab suci." Ketua suku Hefuk menjelaskan bahwa Nawaoza merupakan guru spiritual yang menyatukan sembilan ajaran dewa untuk demi membangkitkan entitas Sanghyang Taya.

Sandanu sudah tahu mengenai tujuan Nawaoza itu dengan ajarannya, Kapitayan. Bahkan karena mereka, kini Sandanu dan teman-temannya telah kehilangan Centhini yang melindunginya dari kejaran kampiun suci di tanah Aceh.

Ketua suku Hefuk telah menyampaikan semua yang terjadi di tanah Armati dan bisa diterima oleh Sandanu dan yang lainnya ketika mendapatkan serangan ketika memasuki fyord Youtefa. Selain itu, kini mereka pun disambut baik di keraton Fatagar.

Sekarang mereka berada di ruang biiklo, sebuah ruangan yang berfungsi untuk musyawarah adat dan kegiatan penyambutan tamu di lingkungan keraton Fatagar.

"Tapi kenapa pasukan tarekat menyerang tanah Armati, bukan menyebarkan ajaran Kapitayan seperti halnya di tanah lain?" Tanya Sandanu penasaran.

Ketua suku Hefuk menjelaskan bahwa tanah Armati merupakan pengrajin senjata. "Di tanah kami terdapat sebuah bijih logam terkuat yang elastis dan transparan saat terkena sinar bernama irianite."

Keberadaan bijih logam irianite inilah yang menjadi tujuan pasukan tarekat menyerang tanah Armati untuk mengambil kekayaan alamnya, guna menciptakan senjata bagi para jawara yang terpilih untuk menandingi para Jewel yang menggunakan kekuatan sastra. Efek sinar dari teknik pengendalian batu akik, bisa memberikan kesempatan pengguna senjata berbahan irianite untuk menyerang tanpa terlihat.

"Apakah tombak-tombak yang digunakan oleh prajurit di pos keamanan fyord diciptakan menggunakan logam irianite?" Boe ingat sekali bahwa anak panah yang menyerang kapal Mena sangat tipis, untung air hujan memberikan efek kehitaman terhadap logam tersebut ketika terkena benda cair.

"Benar, bahkan seorang penyihir sempat datang ke tanah Armati dan meminta ditempakan senjata dari irianite," ujar ketua suku Hefuk. "Penyihir itu mengaku sebagai putri tunggal Karradev Janggi."

Lihat selengkapnya