GALUH

Prayogo Anggoro
Chapter #40

S1. Wujud Khodam

Dua orang yang datang mendekati Pisces hanyalah perempuan muda dan anak laki-laki bau kencur. “Mereka berani menghadapiku?” Pisces tersenyum.

“Ternyata ini orangnya yang membuat istana Dhamna kacau seperti ini, wanita yang hebat,” kata Isogi berhadapan dengan Pisces.

Saat serangan pertama Aquarius yang menghancurkan istana Dhamna, Isogi berada di tengah kota meninggalkan teluk. Karena kekacauan yang membuat semua keamanan berpusat ke istana, Isogi kembali untuk melihat yang terjadi.

“Sepertinya, kamu pun tidak bisa diremehkan,” ucap Pisces, dia merasa banyak kehilangan waktu untuk berbicara yang tidak berguna dengan mereka. “BUIH…” Pisces langsung menyerang.

“Batu biduri bulan bersinar… JANTRA BIANGLALA.” Lingkaran-lingkaran pelangi dari serangan Isogi mengikat buih-buih yang langsung pecah dengan ledakan di udara.

“Perkenalan yang bangus, pengguna elemen cahaya,” ucap Pisces dan dia langsung menyerang Isogi dengan banyak buih yang muncul dalam tangannya dan dia gabungkan dengan serangan fisik.

Isogi menghadapi serangan itu. Jika tangan Pisces yang dilindungi buih mengenai dirinya. Akan ada ledakan kecil yang mengakibatkan luka pada Isogi. Karena itu, perempuan dari organisasi perdamaian dunia menggunakan mantra jantra bianglala untuk memutuskan setiap aliran sastra dari serangan Pisces.

Di samping itu, anak berambut hijau masih berdiri menyaksikan mereka. Boe memperhatikan serangan Pisces yang lebih cepat dari Isogi. Isogi pun tersudutkan oleh serangannya hingga dia mengambil langkah mundur dan banyak menghindari serangan. Ketika Pisces menciptakan buih besar yang akan mengurung Isogi yang kurang fokus dengan serangan cepat Pisces, Boe melancarkan serangan.

“Batu mustika ular bersinar… LILITAN ULAR….” Sebuah ular panjang dalam ukuran kecil menarik tubuh Isogi hingga terhindar dari serangan.

“Terima kasih Boe.” Isogi berdiri di samping Boe.

“Dasar bocah, sial aku sudah melupakanmu.” Pisces geleng-geleng kepala dan menganggap serangan Boe kekanakan yang bersikap curang.

“Kamu panggil aku bocah.” Boe cemberut tapi membuatnya terlihat manis di umurnya yang baru gede. “Batu mustika ular bersinar… BISA ULAR… ”

Dari tombak yang selalu Boe bawa muncul gumpalan bisa ular. Jika terkena bisa ular itu, objek akan meleleh. Tapi Pisces yang bergerak lebih cepat mampu menghindari dan bisa ular tersebut hanya melelehkan sedikit permukaan es purba.

“Jadi kamu mau bermain-main denganku, bocah elemen tanah?” Pisces tersenyum menyepelekan kemampuan Boe.

Boe yang dianggap bocah semakin kesal. Dia lari mendekati Pisces sambil mengucapkan mantra, “ANACONDA!” Boe melemparkan tombaknya yang langsung berubah menjadi ular raksasa.

Pisces yang terkejut tidak mampu menghindar dan dia dilahap ular anaconda yang mengganti kulit hingga Pisces terkurung di dalam kulit ular. Ular anaconda sendiri berubah kembali menjadi tombak yang dipegang Boe lagi.

Lihat selengkapnya