Ketika Aquarius melakukan serangan sendawa laut dan istana Dhamna mulai tenggelam, panglima Munzir membelah es purba dengan hujan meteor dan es itu habis tidak tersisa. Panglima Munzir pun menjaga istana Dhamna agar tidak tenggelam sehingga posisinya miring, bagian tengah ke bawah berada di dalam laut dan air laut memenuhi ruangannya. Sementara itu, di atas permukaan laut terlihat lima belas ujung menara yang masih berdiri dan terlihat. Jadi, sebagian menara ada di bawah laut dan keadaannya sangat berantakan.
Karena air laut memenuhi ruangan dalam istana Dhamna, Sandanu dan yang lainnya bertarung dalam air dengan bantuan kekuatan sastra rahasia hahiwang milik Way Gambas dengan mengorbankan satu butir mutiara embun pagi untuk mengabulkan permohonannya supaya temannya bisa bertahan dalam air. Dengan begitu, mereka berhasil mengalahkan Aquarius.
Tapi Aquarius belum menyerah dan dia menggunakan kekuatan sastra tingkat khodam dan membuat istana Dhamna membeku kembali. Kejadian yang dilakukannya, mengingatkan masa kecil dia di tanah Aceh dan gadis berambut marun pun berada di sana untuk menguak luka dalam hidup Aquarius.
Aquarius tidak menerima masa lalu dan ingin melupakan namanya yang dulu dibanggakan tapi selalu diremehkan. Karena itu, dia harus menghilangkan semua masa lalunya termasuk gadis berambut marun yang kini menangis histeris ketakutan karena melihat es yang dulu membekukan keraton Samudra Pasai hingga mengorbankan kedua orang tuanya.
“Aku adalah Aquarius…”
Aquarius melesat menyerang Mutia. Dia membawa Mutia dalam dekapannya lalu menembus batu meteor hingga ke dalam laut. “Aku akan mengantarkanmu menuju surga agar kamu bisa bertemu dengan kedua orang tuamu…”
“TIDAK…” Mutia berteriak kencang.
Melihat hal itu, Sandanu marah dan mengejarnya. Yang lain pun ikut membantu, kecuali Way Gambas yang menjaga Han Tuah. Kakek itu terlihat lemah dan lelah.
“CAKAR HARIMAU….” Sandanu mengamuk hebat hingga serangannya menghancurkan terumbu karang di dalam lautan. Ikan-ikan pun ketakutan.
“Sial, mereka mengejarku.” Aquarius melepaskan Mutia dan mengurungnya dalam kristal ungu di dalam air.
Aquarius kembali melesat ke atas dan menghajar Sandanu. Dia menghajar anak itu dengan brutalnya. Membekukan dan memecahkannya, tapi tubuhnya masih saja bertahan. Aquarius memperhatikannya yang bisa pulih secepat itu. Ternyata anak tersebut telah meminum ramuan kesehatan dari Datuak Marunggul.