Aquarius belum pernah menghadapi seorang jewel dengan elemen sastra berupa suara. Sandanu terlihat begitu kuat meskipun kekuatan sastranya hanya setingkat mantra, bahkan anak itu terlihat tidak mampu menggunakan syair sama sekali. Tapi efek kekuatannya begitu dahsyat.
“Siapa sebenarnya anak itu?” Aquarius merasa tubuhnya gemetar.
“Aku sudah berjanji akan melindungi Cut Mutia dan siapa pun yang melukainya akan menerima serangan dariku,” teriak Sandanu yang bahkan suaranya sangat keras meskipun dalam air.
“CAKAR HARIAMAU…” Kali ini roh harimau putih yang menyerang dengan cakarnya.
Aquarius mencoba menghindarinya tapi dadanya terkena cakaran hingga terlihat sedikit retakan pada zirahnya. Di samping menghindar serangan Sandanu, dari atas muncul bola api.
Terlihat panglima Munzir datang. “METEOR….”
Batu meteor yang jatuh dalam air menyerang Aquarius. Aquarius sendiri menyadari serangan itu hingga dia menciptakan pelindung. “PERISAI KRISTAL.” Serangan meteor ditangkis oleh perisai dan apinya padam.
“Apakah dia orang yang mengalahkan Cancer dan Pisces? Pemanggil roh Cetus.” Aquarius memperhatikan panglima Munzir.
Panglima Munzir mendekati Sandanu. “Kerja baik Nak, aku panglima Munzir dari negeri Tirta. Biarlah aku yang hadapi anggota Arakar itu.”
Sandanu memiliki waktu untuk istirahat dan roh harimau putih kembali ke alam roh akik. Dia marasa kagum melihat panglima perang yang gagah itu dengan teknik pengendalian khodamnya yang membuatnya berlapis batu satam yang bersinar.
Sandanu mengangguk dan dia menjaga jaraknya. Dia memperhatikan pertarungan antara Aquarius dan panglima Munzir yang dahsyat di dalam lautan. Air tidak berhenti bergelombang dan es muncul bersama api yang saling mengalahkan. Panglima Munzir terlihat seimbang dengan Aqaurius, mereka saling melesat dan bertubrukan. Tangan dan tangan saling hantam, mengeluarkan cahaya dari kekuatan batu akiknya masing-masing.
Di samping mereka bertarung, Sandanu mendekati Mutia tapi dia kesulitan untuk bernafas. “Apa yang terjadi?” Gelembung udara keluar dari mulutnya. “Mungkin teknik pernafasan dari Way Gambas tidak berfungsi lagi. Aku harus keluar dari sini.”