GALUH

Prayogo Anggoro
Chapter #56

S2. Pedagang Celebes

Kapal pinisi yang memasuki tanah Banjar memiliki tujuan yang berbeda dari biasanya. Meskipun mereka biasa datang untuk berdagang, kali ini ada urusan lain yang lebih penting dari pada mencari keuntungan. Padahal banyak barang dagangan di kapal itu yang tujuannya untuk diperjual-belikan.

Seorang pemuda yang terlihat memiliki wewenang tinggi atas kapal pinisi keluar dengan terkejut saat melihat pasar Apung yang selalu damai dalam keramaian, kini menjadi kacau balau akibat serangan debu timbal dari seseorang yang belum diketahui siapa yang telah berbuat jahat itu?

“Eran, apa yang terjadi?” tanya seorang pedagang yang takut melihat keadaan di pasar Apung.

Eran Paerunan, pemuda berambut hitam dengan potongan pendek itu menajamkan pandangannya. Dia seperti bisa melihat lebih jelas menembus sekumpulan debu timbal, pupil matanya pun mengecil seperti mata elang.

Pemuda berkulit putih seperti kebanyakan orang dari negeri Dirga itu, dia mencari orang yang mengendalikan debu timbal dan tidak ditemukan berada di dalam pasar Apung. Pandangannya beralih ke sisi sungai dan dia melihat dengan jelas ada empat pria dan salah satunya seorang jewel yang mengoperasikan serangan debu timbal.

“Kejahatan…,” jawabnya. “Aku harus menolong mereka!”

“Hati-hati!” ucap seorang gadis kecil padanya.

Eran tersenyum. “Aku pasti akan kembali dan baik-baik saja.”

Kemudian, dia meloncat dari dek kapal pinisi. Langkah kakinya mengambang seperti berjalan di udara. Dengan kecepatan tinggi, Eran berhasil memasuki lingkaran debu timbal. Tubuhnya masih melayang di udara, Eran melakukan sesuatu untuk menghilangkan debu timbal itu.

“BATU SOJUL BERSINAR….” Sebuah cahaya keluar dari gelang batu akik yang dipakainya, berwarna kehijauan. “KIPAS ANGIN…” Dari kedua tangannya muncul sebuah kipas besar dan dengan kipas itu, Eran membersihkan debu timbal yang mengotori udara.

Lihat selengkapnya