GALUH

Prayogo Anggoro
Chapter #62

S2. Ibu Suri

Dia yang terbaring di atas ranjangnya, wanita tua berumur lebih dari seabad lamanya. Dilihat dari penampilannya yang memiliki telinga panjang penuh dengan anting-anting emas, dia berstatus sosial tinggi. Dia hidup dalam lingkungan istana, mempelajari ajaran Kaharingan dengan mengagungkan Raying Hatala hingga mampu menerjemahkan sebuah kitab yang dianggap keramat oleh nenek moyangnya. Dari petunjuk kitab itu pula, dirinya berhasil melahirkan seorang anak yang menjadi tombak persatuan tanah Dayak.

Namun kini negeri Dhara tidak bermahkota dan tidak memiliki seorang Dev atau pemimpin, lalu anak itu dicari untuk membuka segel dari buku pusaka tanah Dayak untuk mengaktifkan sebuah kekuatan rahasia yang maha dahsyat agar tanah Dayak terbagi ke dalam beberapa tanah negeri, tapi kekuatan apakah itu yang telah mengikat seluruh daratan Borneo dalam sebuah aturan yang pakem?

“Ibu suri!” ucap seorang pria bertubuh tegap dan muda saat melihat wanita yang dijaganya membuka mata.

Wanita tua yang dipanggil ibu suri mengangkat tubuhnya hingga mampu duduk. “Adipati Punan, ikaukah itu?”

“Benar ibu suri.” Adipati Punan yang mengenakan pakaian kebesarannya sangat menjaga kesopanan.

“Anak itu, iie (dia) berhasil ditemukannya,” kata ibu suri. “Ewen (mereka) akan melakukan ritual itu!”

Adipati dari rumpun Punan itu menoleh seorang yang berdiri di sana. Dia bertubuh besar dan penuh tenaga, rambutnya panjang dan terikat ke belakang. “Panglima?” ucap Adipati Punan penuh pendapat.

Dia yang dipanggil panglima terperanjat, seakan sudah siap untuk sebuah kabar buruk yang datang. “Kita harus segera menyelamatkan anak itu!”

“Ketun (kalian) harus menyelamatkannya,” kata ibu suri. “Anak itu adalah ancaman besar jika diperlakukan tanpa keinginannya, bahaya yang akan datang dan kehancuran akan melanda negeri Dhara.”

“Sebenarnya rahasia apa yang dimilikinya, ibu suri?” tanya Adipati Punan.

“Iie hanya pengalihan di masa lalu.” Ibu suri pun menceritakan yang sebenarnya dia sembunyikan.

Ketika eksperimen menggunakan gen dari salah satu iblis yang melarikan diri dari neraka, setan berkepala tiga atau disebut Puaka mengalami kegagalan, mahluk iblis itu bangkit. Iblis yang menyerupai ular cobra memiliki tiga kepala dalam jumlah banyak menurut jumlah eksperimen yang dilakukan dan menghancurkan tanah Dayak dengan cairan bisa ular yang meracuni banyak orang.

Kekacauan penuh penderitaan terjadi. Dan di saat itu, ibu suri mengambil kitab pusaka yang disimpan oleh kakeknya, Dharadev pertama. Dari ajaran kaharingan yang dianutnya, dirinya mampu menerjemahkan satu bagian di dalam isi buku itu yang memiliki petunjuk untuk mengalahkan Puaka. Karena sebenarnya, dalam buku itu terdapat petunjuk untuk mengalahkan para iblis yang melarikan diri dari neraka.

Lihat selengkapnya