GALUH

Prayogo Anggoro
Chapter #67

S2. Kastil Wijayapura

Kastil Wijayapura terletak di atas perbukitan lancip di pegunungan Paloh berselimut kabut yang seakan melayang di tanah Tidung yang tersembunyi, suatu wilayah tanah negeri yang tidak diakui secara resmi. Sekeliling terlihat air terjun yang jatuh tidak terlihat dasarnya dan tidak terdengar riakannya. Bukit-bukit lancip pun banyak bagaikan hutan tanah yang menyesatkan.

Mengenai tanah Tidung, meskipun tidak diakui secara resmi dan tidak ada ketua suku dalam tatanan masyarakatnya, akan tetapi penduduk tanah Tidung ditunjuk secara langsung untuk menjaga keluarga istana dan Kastil Wijayapura.

Kastil itu dibangun bergaya rumah baloy yang terbuat dari kayu ulin berpanggung dengan empat ruang utama yaitu, alat kait, lamin bantong, ulad kemagot, dan lamin dolan sebagai singgasana pangeran. Di tempatnya itulah, pangeran Guan kini berada.

“Pangeran, ikam telah kembali,” sambut seorang gadis sebayanya, dia seorang dayang yang selalu melayani pengeran Guan. Gadis tersebut mengenakan baju selampoy.

“Mawinei, apa ada kabar dari Adipati Punan?” tanya pangeran Guan cemas.

Mawinei Sanja langsung memberitahukan sesuatu. “Iie telah tiba,” ucapnya ragu mengungkapkan.

“Iie siapa?”

“Ibu suri, iie ada di Lubung Kilong.”

Pangeran Guan tidak mengerti dengan kejadian ini karena ibu suri telah wafat, tapi dia langsung bergegas untuk menemuinya. Mawinei pun mengikutinya bersama rekan sesama dayang, Sera yang juga mengenakan baju selampoy. Mereka menuju tempat yang dibangun di tengah kolam dan biasa digunakan sebagai tempat untuk bersantai.

Benar yang terjadi, dia mayat ibu suri yang dihidupkan kembali dalam kendali sastra mamajung. Dengan kemampuannya, ibu suri melepaskan diri dari kendali Patianom dan datang kemari melewati batas ruang dan waktu sebab dirinya adalah raga dengan jiwa suci.

“Sekarang perang sedang terjadi di seluruh kota,” kata pangeran Guan. “Apa yang harus itah lakukan?”

“Kitab ini,” ibu suri menunjukkan kitab pusaka. “Ini bukanlah kitab apa pun mengenai hukum negeri ini atau rahasia kekuatan besar. Ini buku mengenai negeri Galuh dan rahasia dunia dalam dimensi ruang dan waktu.”

Ibu suri pun bercerita, saat dirinya menciptakan bocah itu. Lembaran buku terbuka dan menunjukan dimensi yang berbeda, saat itulah orang yang melihat dunia itu percaya bahwa buku pusaka ini adalah kekuatan yang besar. Sesungguhnya, ibu suri pun tidak memahami semua isi buku tersebut. Hanya sebagian yang berisi gambar-gambar tujuh iblis dari neraka.

“Lalu, bagaimana itah menghentikan peperangan ini?” Adipati Punan mulai bimbang.

Di saat itu, tiba-tiba datang kelompok orang yang mengejar ibu suri dari sebuah gumpalan lumpur yang muncul di permukaan kolam. “Akhirnya, kami menemukan tempat rahasia ini. Kastil Wijayapura,” kata Patianom.

Lihat selengkapnya