Dirgadev Manurung mengajak Galigo dan dua gadis rekannya menuju bangunan utama istana Luwuk dan membiarkan Asthabuddhi untuk beristirahat, memulihkan tenaganya. Mereka kembali melewati lorong udara.
Saat hendak memasuki bagian puncak piramida, tiba-tiba bangunan bergoncang dan terdengar suara gemuruh dari atas, istana Luwuk. Kemudian, Dirgadev menggunakan mantra terbang kepada mereka yang bersamanya untuk memastikan apa yang terjadi karena lubang udara tidak berfungsi seperti seharusnya.
Ketika keluar dari bangunan piramida melalui puncaknya yang terbuat dari kaca, Dirgadev Manurung marah besar melihat istana Luwuk hancur berantakan dan yang mengakibatkannya adalah Arakar.
“Bajingan, Arakar,” ucap Dirgadev. “Nakke bunuh kalian pi.”
Tanpa mempedulikan anak-anak yang beliau ajak, Dirgadev Manurung langsung mencari anggota Arakar yang telah berani menghancurkan istana negeri Dirga. “Raja burung yang menguasai udara, batu mustika burung garuda bersinar… GARUDA…”
Galigo dan dua gadis yang bersamanya melihat roh burung garuda raksasa muncul dari kekuatan sastra syair yang dilakukan oleh Dirgadev Manurung. Sang Dirgadev kedua negeri Dirga itu pun segera menungganginya dan tanpa permisi meninggalkan mereka bertiga yang masih terbang di udara akibat mantranya.
Dirgadev Manurung mengendalikan burung garuda untuk menemui Arakar dan didapatkannya mereka berada di bawah runtuhan bangunan istana Luwuk yang tersanggah piramida. “KALIAN MENGHANCURKAN ISTANAKU MI,” teriak Dirgadev Manurung di atas roh batu akik, burung garuda. “TIDAK AKU BIARKAN KALIAN MELARIKAN DIRI HIDUP-HIDUP PI.”
“Demi tiga Tuhan, Siapa dia?” ucap Capricorn tercengang melihat seorang kakek-kakek berhidung besar naik burung garuda raksasa.
Gemini bisa mengenalinya. “Dia Dirgadev kedua negeri Dirga, To Manurung yang dianggap turun dari langit.”
“Dirgadev Manurung,” sebut Scorpio.
Seketika mendekati ketiga anggota Arakar, Dirgadev Manurung langsung menyerangnya. “Batu mustika burung garuda bersinar….. PARTIKEL DASAR.”
Melihat serangan mantra yang dikeluarkan oleh Dirgadev Manurung, Gemini langsung mengambil tindakan. Dia menghadang serangan itu dengan tubuhnya sendiri. Gemini berdiri di depan rekan timnya dan menerima cahaya dalam bentuk lingkaran yang mengurungnya. Perlahan cahaya padam, Gemini melebur menjadi jasad renik yang tidak bisa terurai lagi. Wujudnya tidak bisa terlihat oleh mata, dan meninggalkan boneka kayu yang masih utuh.
“GAMINI,” teriak Capricorn takut kehilangan juniornya.
Serangan mantra partikel dasar adalah serangan yang mematikan hingga tanpa menyisakan sebutir pun yang mampu terlihat oleh mata. Siapa pun yang terkena serangan itu terurai di antara udara-udara.
“Serangan monster yang menakutkan,” kata Scorpio.
“Hahaha… sekarang kalian tidak saya biarkan lolos mi,” ucap Dirgadev Manurung. “Kalian pun bernasib sama pi.”
Di tengah kebanggaan Dirgadev Manurung yang merasa berhasil melenyapkan satu anggota Arakar. Di antara udara yang tenang, suara Gemini menyahuti. “Ternyata hanya sebegitu kemampuan Dirgadev kedua yang dianggap turun dari langit?”
Dirgadev Manurung terkejut. Dia memperhatikan sekeliling. Di udara tiba-tiba muncul bayangan hitam dari tubuh boneka kayu lalu dari bayangan hitam itu, wujud Gemini kembali utuh. Perlahan Gemini yang hidup kembali turun menapaki hamparan pasir.
“Bagaimana ki bisa kembali hidup lagi?” tanya Dirgadev Manurung sangsi.