GALUH

Prayogo Anggoro
Chapter #90

S2. Jeritan Rakyat

 Dirgadev Manurung yang merasa menyesal dan mencoba pergi meninggalkan semua kesalahan yang telah terjadi, beliau merasa tidak tega melihat rakyatnya menderita.

“Dirgadev…. Bantu kami Dirgadev,” teriakan rakyat mengharapkan uluran bantuan dari rajanya. “Engkau yang diagungkan dan dipercaya turun dari langit, bantulah kami membalaskan dendam kepada mereka yang telah menghancurkan negeri ini… Wahai sang deva yang turun dari langit datanglah… To Manurung.

“SANG DEVA….” Rakyat-rakyat yang telah menjadi korban, tetap mengharapkan Dirgadev untuk melindungi negerinya. Meskipun mereka harus menangis darah, rakyat negeri Dirga tidak menginginkan negerinya hancur dan tumbang dari kehidupan dunia.

Berita dari mulut ke mulut pun menyebar, kabar mengenai kedatangan anggota Arakar yang telah mencuri mahkota negeri Dirga menjadikan rakyatnya yakin bahwa semua bencana ini adalah ulah Arakar.

“WAHAI SANG DEVA, KAMI MENGETAHUI BAHWA INI ADALAH ULAH ARAKAR UNTUK MENGHANCURKAN NEGERI KAMI, MAKA BALASKANLAH DENDAM KAMI PADA MEREKA.”

“KAMI TETAP BERTERIAK MI, DEMI NEGERI KAMI AGAR TETAP BERDIRI, WAHAI SANG DEVA TURUN DARI LANGIT….. DATANGLAH… TO MANURUNG.”

Dirgadev Manurung yang mendengar teriakan dan harapan rakyatnya, beliau menangis karena sudah berniat meninggalkan mereka yang lemah. “HWUAAAA….” Dirga Manurung berteriak dan beliau yakin untuk kembali.

Sekalipun beliau tahu bahwa kehancuran ini adalah ulahnya, rakyat tetap berharap bahwa Dirgadev harus melindungi negerinya. Burung garuda raksasa, kembali mengepakkan sayapnya untuk mengabulkan harapan rakyat dan melindungi negeri Dirga dari kehancuran.

Dari atas langit, para rakyat melihat burung raksasa datang mendekat. “DEVA KAMI…. DEVA, DEVA TURUN DARI LANGIT DATANG MI…..TO MANURUNG.”

Teriakan penduduk kota Luwuk membangkitkan semangat Dirgadev Manurung, beliau harus melindungi rakyatnya dari anggota Arakar yang masih ada. Beliau yakin untuk menghukum mereka sampai mati demi negeri Dirga, demi penduduk Celebes. Dengan ketulusan dari air mata yang berlinang, beliau akan bersemangat juang.

“BATU MUSTIKA BURUNG GARUDA BERSINAR….” Dirgadev Manurung mengeluarkan kekuatan besar dari mantranya hingga burung garuda bersinar terang membuat rakyat negeri Dirga yakin bahwa Dirgadev adalah Deva yang turun dari langit. “UDARA PELINDUNG….”

Dirgadev Manurung menggunakan mantra pelindung untuk menyelimuti semua kota Luwuk, ini mantra yang sama untuk melindungi wilayah kota oasis dari penyusup. Kali ini mantra pelindung udara ini, untuk memberikan penyembuhan kepada rakyatnya yang terluka agar sembuh.

Dan luka-luka yang tergores di tubuh orang-orang mengeluarkan sinar. Mereka merasa bahwa ada udara segar menyelimutinya dan udara itu mengobati luka mereka. Mereka pun bersemangat untuk memberikan banyak kekuatan. “HIDUP DIRGADEV..…”

“HIDUP TO MANURUNG, DEVA TURUN DARI LANGIT.”

Suara semangat rakyat negeri Dirga bergema di udara membuat Dirgadev Manurung bertekad untuk membalas semua kehancuran ini kepada Arakar. Beliau melihat satu anggota Arakar di daerah kedutaan tanah negeri, ke sanalah burung Garuda membawa Dirgadev.

Kepakan kedua burung garuda melesat melewati pemukiman penduduk dan menyeberangi mata air Luwuk. Terlihat satu anggota Arakar berdiri seakan telah menanti kedatangannya kembali.

Lihat selengkapnya