GALUH

Prayogo Anggoro
Chapter #92

S2. Capricorn

Bersamaan dengan waktu Scorpio menghadapi Dirgadev Manurung dan Gemini melawan Mutia. Ketika itu, Capricorn berhasil mengalahkan seorang Jewel yaitu tuan muda Gaugau yang akhirnya melarikan diri karena mengetahui kekuatannya yang menyeramkan. Kemudian, Capricorn melihat mahluk astral yang aneh sedang berkeliling di atas kota Luwuk yang hancur.

Capricorn menduga bahwa mereka adalah orang-orang hebat di negeri Dirga, karena binatang roh batu akik itu terlihat berbeda. Tidak ada orang yang bisa mengendalikan roh batu akik yang bebas dalam wujud astral. Capricorn berdiri di atas reruntuhan yang menggunduk agar bisa dilihat oleh mereka.

“Demi tiga Tuhan, ada kerbau bisa terbang.” Capricorn tercengang. “Hey kalian yang ada di atas kerbau terbang!” teriaknya.

Sandanu yang duduk di bagian depan bisa melihat seseorang yang menggunakan jubah hitam seperti tiga penyusup di istana Dhamna. “Arakar.”

Eran dan Boe langsung memperhatikan lelaki yang berteriak tadi. Malin Kundang sendiri langsung melesat mendekatinya. Terlihat mereka bertiga sudah bersiap-siap untuk melawan anggota Arakar ini.

Di saat Malin terbang mendekati, Capricorn malah duduk santai untuk menunggunya. Rambut depannya yang panjang menutupi wajahnya karena menunduk membuat Sandanu penasaran. Tiba-tiba Capricorn berdiri membuat kejutan. “BAH… kalian pasti penasaran padaku kan?”

Sandanu kaget dengan ekpresi jenaka Capricorn yang tiba-tiba. “Brengsek kamu, mengagetiku.” Sandanu menunjuk Capricorn dengan jari kanannya.

“Hahaha… demi tiga tuhan, maafkan aku tidak sengaja,” ucap Capricorn. “Untung saja kalian tidak jatuh dari atas kerbau terbang itu.”

“Aku bukan kerbau biasa tahu.” Malin tidak menyukai gaya Capricorn. “Aku adalah si Malin Kundang asli dari Minang… Kabau…”

Capricorn bertepuk tangan untuk Malin yang bersedia memperkenalkan diri dengan begitu semangat. “Lalu siapa tiga anak yang ada di punggungmu?”

“Cukup!” Sandanu tidak mau berbasa-basi lama. “Batu Mustika Siliwangi bersinar…. Cakar harimau…”

Serangan cepat mendekat pada Capricorn, dia menyadari ada suara yang samar dan mencoba untuk menghindar. Capricorn berpindah tempat ke gundukan puing rumah di sebelahnya. “Elemen suara,” ucapnya terkejut.

“Siapa kamu?” tanya Capricorn setelah melihat serangan Sandanu yang cukup mengerikan.

“Aku Rakeyan Sandanu dari tanah Aceh….” Sandanu loncat dari tubuh Malin bersama yang lainnya. “Malin, kamu boleh pergi sekarang.”

“Baik sahabatku, terima kasih banyak….” Malin melesat ke udara dan menghilang menembus dimensi lain.

“Rakeyan?” sebut Capricorn. “Demi tiga Tuhan, aku tidak percaya kamu berasal dari tanah Aceh.” Dia merasa ada yang berbeda dengan nama Sandanu dan berasal dari tanah Aceh. Namanya hampir mirip dengan orang yang dia kenal, meskipun dia tidak yakin itu namanya.

“Aku tidak peduli, tapi aku besar di tanah Aceh…” Sandanu langsung berlari dan menyerang Capricorn.

Capricorn mencoba menghindari serangan Sandanu yang berontak. Dia menghindar ke kiri, menghindar ke kanan, jungkir balik, dan kayang. Serangan Sandanu tidak bisa membuatnya untuk menyerang balik.

“Batu sojul bersinar…” Eran menyerang. “Kipas Angin.”

Lihat selengkapnya