Gemini menyadari satu hal bahwa hujan salju memberikan banyak kekuatan untuk mereka karena Mutia ingin melindungi teman-temannya. Untuk itu, Gemini harus menghentikan hujan salju ini. Sementara itu, dia membutuhkan aliran sastra yang banyak. Dan hanya ada satu cara untuk melakukannya.
“Dengan skala mohs, batu yang berasal dari dasar jiwa, cahayanya membuka gerbang dunia, aku panggil roh bintang batu mutiara…. GEMINI.” Cahaya terang menyelimuti tubuh Gemini dan dia merubah penampilannya menggunakan baju zirah dari batu mutiara yang berkilau yang sinarnya seakan menciptakan sosok kupu-kupu.
“Khodam.” Mereka bertiga terkejut dengan kemampuan Gemini.
Gemini berhasil membuat lawannya gusar, kini dia bisa menghentikan hujan salju dan menghilangkan semua butiran salju. “RUANG DIMENSI…”
Sebuah bayangan kerang raksasa mewujud di belakang Gemini. Kerang itu terbuka lebar dan menghisap aliran sastra dalam objek di luar tubuh. Tentu saja hal ini mempu menghentikan hujan salju dan membersihkan semua salju di hutan batu tanpa tersisa setetes air pun, semua kembali kering selayaknya daerah gurun yang tandus.
Gemini yakin bahwa Mutia tidak menduga hamparan saljunya yang tebal menyelimuti pasir dan semak yang ada langsung habis masuk ke dalam kerang raksasa. “Sekarang hujan salju tidak akan menghentikanku.”
Dia pun membuat lawannya ketakutan hingga menarik langkahnya. Gemini tersenyum sambil mendekati mereka. “Apa kalian akan melarikan diri?”
“Siapa sebenarnya kamu?” tanya Mutia.
“Aku adalah hantu yang siap menakuti kalian.” Gemini teringat dengan kehidupannya yang berbeda. Dia bukanlah manusia, tapi benar-benar hantu yang tersesat.
Gemini hanya mengetahui bahwa dia berasal dari dunia passiliran yang hancur akibat tumbangnya pohon tarra, tempat penguburan bayi Toraja. Dia yang tumbuh besar dalam rahim ibu pohon menjadi terkatung-katung di alam manusia tanpa bisa pulang menuju puya atau surga.
Hantu itu menjadi pengendali batu akik karena mendapat bekal batu mutiara yang orang tuanya berikan sebagai bekal perjalanannya menuju puya. Kemudian, dia menjadi hantu penunggu bukit di tanah Toraja. Cerita mengenai hantu itu tersebar di tanah Toraja hingga membawa dua anggota Arakar untuk datang merekrutnya. Scorpio dan Aquarius, mencari hantu itu karena dia memiliki batu akik bintang kelahiran. Dia pun bergabung dengan nama biru, Gemini.
“Sekarang aku masih menjadi hantu yang tersesat di dunia dan tidak bisa pulang menuju puya,” kata Gemini setelah bercerita mengenai hidupnya. “Tidak ada cinta dalam perjalanan hidupku dan tidak ada kasih sayang yang melembutkan hatiku, manusia mengutukku sebagai ketakutan, hantu yang paling mengerikan.”
“Tapi kamu tidak menakutkan seperti hantu,” ucap Mutia.
Gemini terkekeh. “Tentu saja, Aquarius membantuku untuk bisa hidup layaknya manusia. Karena kutahu kau telah membunuhnya, aku akan mengambil bayanganmu untuk menemaninya atau menemaniku sebagai ganti Aquarius.”
“Tidak bisa,” sahut Galigo. “Aku tidak akan membiarkanmu mengambil Mutia dariku.”