Game

Kartika maulani
Chapter #2

Rasa

Laki laki ini membawa motor matick ku dengan perlahan dan sama sekali dia tidak bicara apapun, dan aku juga takut untuk bicara duluan padahal banyak hal di kepalaku yang ingin aku tanyakan padanya kita melewati jalanan kosong tanpa penghuni yang begitu sepi, dia juga melewati rumah rumah, gudang gudang aku beryakinan kalau dia melewati itu semua untuk mencari orang yang kemungkinan masih hidup seperti kita dengan perjalanan yang begitu canggung akhirnya dia berhenti di sebuah hotel dan menyuruhku untuk masuk “ masuk kesini “ tanya ku bingung dia hanya mengangguk, sempat ragu untuk masuk kedalam takut kalau ada hal hal yang tidak di inginkan lagi. Dengan nafas panjang aku membuka pintu hotel itu dan aku melihat sebuah bangunan yang kosong tidak berpenghuni “ kenapa kosong... dia bodohin gue “ pikir ku dalam hati aku mencoba menelusuri setiap ruangan sambil berpikir kenapa dia menyuruhku masuk kesini.

“ lari..... goblok “ aku kaget dan segera berlari cuman aku langsung sadar ketika ada yang tertawa dengan nada tak menyenangkan “ kalian ngerjain gue “ kataku sambil mencari tahu siapa yang mengerjaiku “ gue pikir loch nggak selamat “ suara dia semakin mendekat, seorang cewek muda sekitar 17 tahunan bersama teman teman nya “ siapa loch “ kata ku penasaran “ orang biasa “ jawabnya ketus dia melewatiku dengan gaya arogan nya, sebenarnya aku kesal sekali dengan tingkah nya yang sok ok cuman aku lagi butuh dia untuk menuju tempat sebenarnya jadi biarlah, aku mengikutinya kemana dia pergi walaupun dengan perasaan yang begitu kesal aku mencoba bertahan kita menuju lantai dasar dan menuju hall room hotel ini.

Seketika ada secerca harapan di mataku, banyak orang disini, banyak yang masih selamat mereka nampak sehat dan di hall room ini banyak tersedia kebutuhan yang mereka butuhkan, aku sangat senang karena tidak jadi sendirian di dunia ini.

“ lala.....” ada yang memanggilku “ tania “ dia tetanggaku “ loch baik baik saja “ dia menghampiriku “ gue nggak papa tan “ “ syukur la kalau loch baik baik saja “ dia mengajak ku untuk membaur dengan yang lain, banyak mata yang melihatku tatapan mereka beraneka ragam aku mencoba untuk tidak menghiraukan itu semua, “ ini kunci motor loch “ tania memberikan kunci motor ku “ kok loch yang kasih “ tanyaku bingung, karena sebenar nya aku penasaran siapa yang sudah menolongku tadi “ oh.... ya tadi ibnu titip ke gue, katanya ini punya loch “ penjelasan tania masih belum bisa aku terima “ ibnu..... dimana dia.... gue mau bilang terimakasih “ aku mencoba melihat ke berbagai arah untuk mencari laki laki jaket coklat dan bertopi “ lala.... loch disini “ pencarian ku pecah karena suara laki laki “ dalas “ jawab ku kaget ternyata dia juga selamat.

“ serigala “ tania dan dalas terkejut mendengar kalau aku tadi di kejar kejar sama kawanan serigala, aku Cuma bisa mengangguk untuk meyakinkan mereka “ dimana.... ada serigala la.... loch mimpi kali “ dalas masih tidak percaya, tapi akhirnya mereka percaya karena mata dan badan ku masih menyisahkan rasa takut yang sangat mendalam “ loch beneran kan la “ pertanyaan mereka ku balas dengan tatapan “ ya ampun jadi benar “ mereka pun sekita ikut lemas, kita bertiga langsung terdiam.

“ loch bisa ikut gue “ tiba tiba laki laki berkaos biru itu mengajak ku ke suatu tempat, dia sepertinya ingin bicara sesuatu yang penting denganku sehingga dia mengajak ku di tempat yang sepi “ giniya..... gue bisa minta tolong nggak sama loch....jangan cerita apapun yang eloch alami ke mereka ....ok “ nada nya begitu serius “ emang nya kenapa “ tanyaku “ gimana ya.... gue bingung ngejelasinnya cuman gue mohon banget sama eloch jangan ngomong apa apa kemereka....ok “ desak nya “ gue nggak ok kalau alasan loch ngambang gitu “ nada ku standart “ ngambang.... he... loch pikir tadi itu lelucon, sedikit aja gue telat nyelametin eloch, buyar hidup loch “ nada nya mulai tidak baik tapi dengan marah nya dia aku jadi tahu kalau cowok dihadapan ku ini adalah ibnu, cowok yang nyelametin aku “ ohhhh jadi loch yang nyelametin gue tadi... makasih ya “ kataku agak senang “ gue nggak butuh makasih loch, gue hanya mau loch nggak ngomong apa apa kemereka “ dia masih kekeh dengan keinginan nya “ mas ibnu ngapain disini...... dicari om sugeng tuch “ tiba tiba cewek abg yang arogan itu menghampiri kita berdua “ gue ulangin sekali lagi ya sama loch jangan bilang apa apa kemereka.... paham “ laki laki itu meninggalkan ku, tak selang kepergian ibnu aku juga pergi “ ngapain eloch sama mas ibnu “ tapi cewek arogan itu sepertinya penasaran, karena malas ribut jadi tanpa menjawab pertanyaan nya aku tetap melaju.

Aku kembali ke tania dan dalas dan aku melihat tatapan mereka seolah olah ingin tahu apa yang aku bicarakan sama ibnu, aku mencoba biasa saja untuk menghindari penasaran mereka, aku mengamati ibnu yang sedang berkumpul dengan beberapa orang dari jauh sebenarnya aku penasaran dengan apa yang mereka diskusikan, aku merasa mereka seperti ngobrol serius dan seperti menyusun rencana, “ huffffttttt “ aku mencoba menarik napas panjang untuk menghilangkan rasa lelah ini. “ la....... “ tania memanggilku dengan nada sedih “ ya tan ada apa..... “ aku mencoba untuk memahami perasaan nya saat ini “ kira kira ini ada apa ya “ tania bertanya seperti apa yang jadi pertanyaan ku juga “ aku nggak tahu tan “ “ aku mau orang tua ku balik la......” “ sama tan....” aku juga yakin kalau orang orang di hall room ini pasti merasakan hal yang sama dengan ku, bingung, takut, khawatir dan yang lain lain

Malam hari....

Aku tiba tiba terbangun dari tidur karena mimpi yang menyeramkan dan sekujur tubuhku di penuhi oleh keringat, aku mencoba bernafas dengan normal dan berusaha menenangkan pikiran ku yang kacau. Aku melihat setiap sudut hall room semua orang orang tidur seperti tidak terjadi apa apa, tidur mereka sangat nyenyak, aku melihat ibnu yang masih terjaga dia juga melihat ku mata kami saling bertemu dia melihat ku cukup lama dan itu membuat ku salah tingkah, aku mencoba mengalihkan pandanganku agar dia berhenti menatapku, ternyata tidak dia masih menatapku. Aku bangun dari tempat duduk ku dan berjalan menuju luar hall room aku merasa canggung kalau dilihatin terus menerus makanya aku berjalan jalan sebentar.

Setiap mencoba memahami apa yang terjadi selalu saja otak ini tidak mau menerima, tidak masuk akal, tidak mungkin dan pasti ada sesuatu yang disembunyikan, “ ya allah apa ini semuanya “ kataku “ sampai kapan eloch bertanya itu terus “ aku terkejut tiba tiba ibnu ada di sebelahku “ kenapa dia disini..... dia ngikutin aku “ kataku dalam hati “ jangan jangan dia suka aku “ suara dalam hatiku mulai kacau, mungkin karena keadaan yang mengerikan ini aku jadi error otak sama hati sudah mulai tidak sinkron

“ loch kenapa “ tiba tiba aku seperti komputer yang kembali normal setelah error kena virus “ ha... gue.... kenapa gue “ aku melihat ibnu kebingungan melihat tingkah ku, tanpa aba aba tangan ibnu menutup mulutku dan menarik tubuhku ke tempat yang gelap badan ku di dorong ke tembok dengan keras, dia berbisik “ jangan berisik “ hembusan nafas ibnu yang panas terasa di telingaku, ibnu mematikan handytalky nya dia mematikan semua alat yang mengandung bunyi, aku mendengar suara anjing, anjing ini seperti kelaparan suaranya mengerikan aku tidak melihat wujudnya tapi bisa merasakan rasa takut saat mendengar suaranya, walaupun aku bersembunyi dengan ibnu di tempat yang gelap aku masih bisa melihat sinar matanya, mata ibnu tidak lebar matanya sangat bersinar dia punya bola mata yang sangat bulat besar dan tatapan nya sangat tajam, mata ini yang membuat ku salah tingkah.

“ kita balik pelan pelan jangan berisik “ dan aku mengangguk, dia memegang tanganku, dia membuat jalan aman agar aku tidak terluka, walaupun saat ini kita diancam bahaya aku tidak merasakan rasa takut sama sekali, dia benar benar membuat ku merasa nyaman semua angan angan ku tentang ibnu buyar gara gara cewek tengil satu ini “ mas ibnu ngapain gandengan sama dia.....mau nyebarang..” ibnu langsung melepas tangan nya dariku dengan kasar aku terkejut dan memasang wajah kesal, aku benar benar marah sama nich bocah “ mas Cuma nolongin dia dari anjing gila “ jawab ibnu santai sambil berlalu “ hahhh anjing gila, berarti sidoarjo udah mulai di serang.. “ cewek tengil itu sangat terkejut, dan wajah nya ada rasa takut “ sststtstststs ...... jangan sampai yang lain dengar “ ibnu segera menghentikan ocehan cewek itu, “ mulai diserang.....maksudnya apa “ otak ku berpikir keras berusaha mencerna omongan cewek tadi.

Tania : “ lala....loch kemana saja “

Lala : “ oh...... gue tadi jalan jalan sebentar “

Tania : “ jalan jalan, kok loch nggak ngajak gue sich “

Lala : “ sorry tan, tadi tidur loch nyenyak banget, gue nggak tega bangunin nya “

Tania : “ lain kali ajak gue ya “ aku Cuma bisa mengangguk

Di pagi hari 

Hall room masih biasa saja seperti tidak terjadi apa apa semua orang melakukan kegiatan masing masing ada yang main kartu, ngobrol, sibuk dengan hp, ada juga yang ingin keluar mencari keluarga nya tapi di cegah oleh beberapa orang termasuk ibnu, untungnya mereka patuh jadi tidak ada yang keluar.

Aku melihat ibnu menyelinap keluar aku mencoba mengikutinya dari belakang “ dia mau kemana “ pikirku, ibnu mengarah ke parkiran dia menuju motornya sebelum dia melaju sangat cepat aku naik di belakang nya “ ngapain loch disini “ ibnu kaget tiba tiba melihat ku duduk di belakang “ ikut “ jawab ku santai “ loch pikir ini piknik... turun.. balik ke hall “ aku tetap menggeleng “ roger... roger cepat kerumah sakit rumah keluarga disini banyak obat obatan” suara dari handytalky, aku tahu ibnu sangat marah Cuma dia tidak bisa mengalahkan keras kepalaku, entah kenapa aku rindu keadaan ini di bonceng naik motor oleh ibnu tangan ku berada di pinggang nya melihat punggung nya yang begitu atletis.

Hari ini aku mengikuti kegiatannya, mengambil obat obatan di rumah sakit rumah keluarga, mengambil makanan di raksasa mart sangking seneng nya hari ini tidak terasa sore sudah berganti menjelang malam,vvu sebelum pulang kita isi bensin dulu di pom

Lala : “ jadi ini yang loch lakukan setiap hari

Ibnu : “ nggak setiap hari, 3 hari sekali “

Lala : “ loch nggak penasaran apa yang sedang terjadi, dimana orang tua loch, adik, kakak atau teman teman loch

Ibnu : ( dia sibuk isi bensin )

Lala : “ gue kangen sama orang tua gue, teman teman gue ........... huffft “

Ibnu : “ gue dari madiun, kota pertama yang hilang penduduk nya sempat bingung dan penasaran dengan semuanya tapi percuma gue nggak nemu apa apa, alasan kenapa semua orang menghilang. Dan gue..... yatim piatu dari lahir Cuma punya adik perempuan nama nya delila, kita satu panti asuhan jadi gue nggak penasaran kenapa mereka menghilang

Lala : “ gue ikut sedih dengar nya, maaf ya “

Lihat selengkapnya