Ganendra

SAKHA ZENN
Chapter #14

Menjauh

Malam ini benar-benar membuat Qeya merasa berbeda dari biasanya. Mulai dari pakaian yang biasanya ia kenakan adalah pakaian yang nyaman untuk ia kenakan. Qeya yang tidak begitu feminim dan hampir tidak pernah mamakai rok saat pergi, saat ini juga yang dia kenakan adalah dress pendek, bersolek lebih dari biasanya, bahkan dia memakai high heels yang cukup tinggi sehingga dia tidak leluasa begerak kesana kemari. Matanya menyapu sekitar, tapi yang membuatnya jemu adalah melihat seorang cowok yang tengah dikerumuni gadis-gadis jenjang dengan pakaian yang dianggapnya kurang bahan. Mereka tertawa lepas dan membiarkannya hanya bersahabat dengan gelas berisi minuman stroberi yang sudah tidak penuh lagi.

Wait a minute,” Gara akhirnya menyadari Qeya yang sudah tidak nyaman dengan pesta yang dia adakan malam ini.

“Hei, lo kenapa? Lo sakit? Kok lo diem aja?” Gara mulai bertanya.

“Nggak. Gue baik-baik aja. Gue seneng kok di sini. Lo nikmati aja pestanya, kan lo juga yang udah buat semua ini,” tutur Qeya mencoba baik-baik saja.

Sebuah pesta yang Gara adakan seperti biasanya. Bersama model-model dan rekan bisnisnya, Gara mengadakan pesta sebagai bayaran jasa mereka yang telah bekerja keras. Bertempat di hotel bintang lima, tentu tidak bisa dikatakan hanya mengeluarkan berapa lembar uang seratus ribuan. Gara menganggap dia berhak melakukan apa yang dia inginkan selagi mampu melakukannya.

“Ayo, gue kenalin lo sama model-model di perusahaan gue,” ajak Gara merangkul Qeya tanpa meminta izin darinya. Qeya ingin sekali melepas tangan Gara, tapi dia berpikir itu terlalu kasar di tengah pesta kelas atas ini.

“Hey, guys. Gue kenalin nih, she is my girl friend,”

Qeya menyipitkan matanya mendengar Gara menyebutnya dengan girl friend, “Hai, gue Qeya,” kata Qeya akhirnya membuat senyum palsu.

“Hai, Qeya. You look so beautiful,”                                  

Qeya tertawa geli, “Benarkah?” tuturnya tidak percaya.

Jam menunjukkan pukul sebelas malam. Qeya benar-benar tidak bisa berlama-lama tinggal di sebuah pesta yang mengharuskannya tampil cantik dan elegan. Qeya bukanlah gadis seperti itu. Dia lebih menyukai acara-acara yang bebas dan tidak perlu memakai dress seperti malam mini.

Srraatt!!

Segelas jus anggur berhasil membasahi dressnya. Qeya yang terkejut hanya bisa memicingkan matanya. Dia benar-benar tidak cocok dengan acara seperti ini.

I’m sorry, Qeya. Oh, your dress …,”

Qeya sangat paham gadis tinggi yang tengah meminta maaf itu sengaja menumpahkan minumannya karena tidak menyukai keberadaan Qeya.

“Hei, Qeya. Lo gak papa?” Gara dengan cepat menghampiri Qeya yang tengah membersihkan bajunya menggunakan tisu.

“Gara, gue pulang ya. Udah malem juga,” tutur Qeya tidak enak karena menjadi pusat perhatian semua orang.

“Oke, gue anter lo, ya,” Gara memegang kedua lengan Qeya dan menatap lekat matanya. Gara sangat memahami bagaimana perasaannya. Sekarang Gara sangat menyesal telah membawa Qeya ke tempat yang salah.

Lihat selengkapnya