Disisi lain, Yossi pun tampak jenuh menunggu di luar rumah. Yossi nampak ketakutan dan ingin berusaha masuk ke dalam rumah, tapi Ia takut melanggar pesan dalam botol tadi. Malam terlihat sangat gelap padahal waktu masih menunjukan pukul 19.00, itu dikarenakan Gang Beringin tidak memiliki listrik untuk menghidupkan lampu. Nuansa gelap yang sepi ditambah tiupan angin membuat suasana semakin mencekam. Ditambah lagi pemandangan pohon beringin tua di mana-mana membuat bulu kuduk Yossi merinding.
"Gila... Baru jam 19.00 udah kayak jam setengah 12 malam" ucap Yossi sambil melihat jam tangan.
Yossi pun merasa sedikit kesal karena menunggu terlalu lama.
"Mana sendirian aja lagi gue..., mereka pada ke mana sih lama banget syutingnya."
Tak lama kemudian Yossi mendengar suara dari kejauhan
"Laillahailallah..., laillahailallah"
Kemudian suaranya semakin mendekat dan semakin dekat.
Yossi pun memegang belakang lehernya karena ketakutan sambil mengarahkan senternya kesumber suara itu.
Saat mengarahkan senternya ke kanan, betapa terkejutnya Ia melihat ada 4 orang berpeci dan berbusana muslim membawa keranda mayat.
Wajah orang-orang itu terlihat datar sambil mengucapkan kalimat laillahailallah berulang-ulang.
"Sejak kapan ada orang meninggal, dikuburnya malam di tempat sepi kayak gini, mana nguburnya gelap-gelapan lagi, nggak pakai penerangan" kata Yossi berbicara sendiri.
Seketika 4 orang itu berhenti di depan lubang kubur samping rumah dan meletakkan kerandanya.
Yossi pun kebingungan. Padahal selama Ia menunggu di luar, Ia tidak melihat adanya lubang kuburan disamping rumah.
4 orang itu pun membuka tutup keranda, kemudian terlihat jenazah yang sudah dibalut kain kafan. Lalu mereka mulai mengangkat jenazah tersebut.
Yossi pun kemudian bertanya kepada ke-4 orang itu.