Beberapa lama kemudian Rega kembali ke tempat syutingnya.
“Ada apaan sih?” tanya Fauzi dengan wajah kebingungan.
“Ngga ada apa-apa, merekanya aja yang nyari perhatian sama gue” kata Rega menyombongkan diri.
“Sok ngartis banget lo, Ga” ucap Mira sembari tertawa kecil.
Rega hanya tersenyum sinis mendengar ucapan Mira.
“Kenapa, Mir? Lo iri?” balas Rega.
“Udah, udah... Kalo kalian berdua mau berantem besok aja, ya. Setelah kita pulang dari sini. Mending kita lanjut syuting” ucap Fauzi menengahi pembicaraan.
“Oke Baik..., ini pengambilan gambar terakhir kita di lantai 1, ya. Setelah ini kita ke lantai 2.”
Mereka pun mulai kembali syuting dengan adegan Mira yang sedang berjalan sendirian sambil menyusuri rumah. Saat Mira beradegan berjalan melewati sebuah cermin retak penuh debu, Dia merasakan bayangan dicermin tersebut bukanlah dirinya, melainkan sesosok wanita tinggi yang memakai baju tarian tradisional Belanda.
Mira pun melangkah mundur dan membersihkan debu pada cermin tersebut dengan kedua telapak tangannya. Saat Mira kembali melihat bayangannya dicermin, yang Dia lihat hanyalah bayangannya sendiri.
Karena adegan tersebut berada diluar naskah, Rega pun menyuruh Mira untuk mengulang adegan berjalannya dari awal.