Beberapa menit kemudian Sifa pun mulai berdiri, namun badannya masih terasa sakit karena Helma mendorongnya terlalu keras.
Sifa yang awalnya terlihat takut dan ragu, dengan rasa terpaksa Dia juga ikut keluar untuk mengejar Helma yang sudah jauh meninggalkannya.
“Helma!!! Tungguin!!” teriak Sifa.
Helma tetap berjalan tanpa memedulikan Sifa yang jauh di belakangnya.
Sifa yang kelelahan mengejar Helma, kemudian berhenti di depan sebuah rumah kayu berlantai dua.
"Helma, tunggu..." ucap Sifa sembari memegang kedua lututnya dengan nafas terengah.
Dari dalam rumah tersebut, terdengar suara anak kecil memanggil dirinya.
"Kak Sifa ..... Kak Sifa ....." ucap anak kecil itu.