Sebuah kisah dengan alur maju, seorang pria termenung duduk di ayunan tepi danau. Cat air dan kuas menempel diatas kanvas, melukis apapun yang terjadi disekitarnya. Seorang wanita pemilik bola mata coklat muda dengan rambut pendek straight hair yang sengaja terurai menutupi seperempat salah satu matanya itu sedang menikmati buku bacaanya ditepi danau.
"Gaada tempat lain ya, selain di danau?" Ucap seorang pria yang masih duduk di ayunan sembari melukis.
Merasa ditanya, wanita itu menutup bukunya lalu dimasukkan ke dalam ransel putih, "Ini mau ganti tempat lain kok, tenang aja."
Mendengar suara wanita itu, Purnama teringat takdirnya yang tidak bisa melihat.
"Mama, mengapa harus aku yang disimpan ke panti asuhan? Aku saja belum melihat wajah Mama. Rasanya tidak adil sekali hidup ini, sangat merepotkan banyak orang jika tidak bisa melihat." lirih seorang pria tersebut.
"Purnama, ini sudah siang, kamu gaakan makan siang?" ucap seorang pria yang bernama Geza berbeda dua tahun dengan Laksana Purnama, nama dari pria yang termenung di tepi danau.
"Aku tidak Lapar, Geza."
"Ayolah, Ibu akan marah padaku kalau kamu seperti ini." Geza mencoba mengajak Purnama untuk makan, ia berjalan ke arah pria itu, lalu membantu membereskan cat air dan alat melukis lainnya.
Ibu yang diucapkan Geza, ialah seorang pemilik panti asuhan, beliau sangat menyayangi semua anak di panti.
"Geza, Pur, ayo makan bersama yang lain, Geza tolong ambilkan piring dengan nasi dan lauknya untuk Purnama ya." Titah Ibu Linda, wanita paruh baya pemilik panti asuhan "Pengganti Kasih".
"Pur, disini ada ayam suwir bumbu balado, balado kikil, rolade, ayam goreng, orek tempe, semur jengkol, dan telor ceplok." Geza menyebutkan satu persatu Lauk yang ada dimeja kepada Purnama.
"Ayam suwir bumbu balado dan orek tempe aja, Gez." Jawab Purnama, di balas anggukan oleh Geza.
"Aku tambahkan donat dan buah mangga yang sudah diiris ya Pur, untuk cuci mulutnya."
"Ini airnya ibu simpan di dekat Geza ya Pur, supaya kamu tidak kesusahan mencari air minum." ucap Ibu Linda kepada Purnama, lalu kembali melakukan aktivitasnya menyimpan air minum disamping makanan anak panti.
Semua anak panti asuhan Pengganti Kasih itu sedang menyantap makanan di siang hari. Setelah itu, mereka melakukan aktivitas masing-masing.
"Pur, kamu Mau ke danau lagi?" Tanya Geza.