Sungguh, aku terdesak. Aku perlu banyak memutar otak untuk menyelesaikan ini semua. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang. Yang jelas, ini demi keselamatan umat manusia. Bagaimana tidak? Monster-monster raksasa itu mulai menghantui kami semua. Gigi tajam dan tubuh besarnya mulai menghancurkan gedung-gedung kota.
Bibirku bergetar, wajahku sungguh pucat pasi. Keringat membasahi sekujur tubuhku. Aku tak bisa membendung ketakutanku. Apakah aku pantas disebut pahlawan? Seseorang yang rela mempertaruhkan nyawanya demi kelangsungan hidup umat manusia? Sungguh, aku tak siap menjadi pahlawan super. Aku benar-benar tak siap menjadi pahlawan yang mempertaruhkan nyawa demi umat manusia.
Sejujurnya, aku takut berhadapan sekaligus melawan monster-monster itu. Mereka bisa saja melahap dan mencabik-cabik diriku hingga tidak berdaya.