GARA-GARA OPEN BO

fashaalmeera
Chapter #3

GARA-GARA OPEN BO

"Lebih baik kita nikahkan saja mereka malam ini, Mi. Tidak ada jalan lain lagi. Ini aib. Abah tidak mau menanggung dosa." Kalimat pertama yang keluar dari bibir Kyai Hanif setelah lama bungkam dalam kebisuan, sontak membuat kami terkejut. Begitupun dengan lelaki yang tengah duduk bersimpuh pada Ummi-nya, langsung bereaksi dengan menggeleng kepala. Tanda kalau ia menolak keras menikah denganku.


Menyebalkan sekali. Lagipula aku sadar diri. Memangnya siapa aku? Cantik tidak. Miskin iya. Rasanya tidak sepadan harus bersanding menjadi menantunya orang alim yang begitu disegani. Ya, meksipun kelakuan anaknya tidak sinkron dengan orangtuanya.


"Al tidak bisa menikahi dia, Bah. Apa yang Abah dan Ummi lihat tadi, jelas-jelas hanya ketidaksengajaan. Alkaf hany---"


"Sengaja atau tidak. Apa yang tadi kalian lakukan dengan posisi seperti itu, apa kamu pikir itu bukan dosa besar? Abah tidak pernah membenarkan kamu untuk menyentuh wanita yang bukan mahrammu, Alkaf. Ingat, apa yang sudah kamu lakukan. Maka pertanggungjawabkan." Tegas sekali Kyai Hanif memotong perkataan putranya. Beliau yang tadi membuang muka, kini beralih menatapku.


Entah kenapa, gugup rasanya ditatap lekat seperti itu oleh beliau. Apalagi saat melihat sorot kecewa terpancar pada bola matanya. Sontak membuatku merasa malu dan takut.


"Dek Kaira, sudikah menikah dengan anak saya, Alkaf?"


Aku menelan ludah, begitu tuntutan pertanyaan itu melayang padaku. Ini bukan sebuah pinangan. Namun lebih tepatnya satu keterpaksaan untuk menutupi aib putranya, demi menjaga martabat keluarga.


Kuremas hijabku dengan perasaan bimbang dan bingung. Semua yang terjadi memang salahku yang terlalu agresif dan tak bisa mengendalikan emosi.


Ya Allah ... harus bagaimana aku?


Rasanya tidak mungkin kan menjelaskan maksud tujuanku. Mau di kemanakan urat maluku kalau saja Kyai Hanif dan Bu Hajjah Maryah tahu yang sebenarnya.


"Sebentar, Bah. Ummi mau tanya dulu. Dek Kaira, boleh Ummi tahu, sedang apa malam-malam begini berada di hotel seorang diri? Boleh jelaskan pada kami? Kebetulan memang kami baru saja menyelesaikan safari dakwah, Alkaf mengajak kami untuk istirahat di hotel. Lalu tidak sengaja melihat Dek Kaira di sini. " Bu Hajjah Maryah tiba-tiba bangkit, lalu duduk di dekatku. Mengusap lengan ini pelan.


Owh, jadi rupanya dia membuntutiku sampai berani masuk ke kamar hotel.


Tidak sopan!

Lihat selengkapnya