Artisha
Gue sudah bisa menebak bahwa Andra menyukai Juni. Tapi gue tidak pernah tahu kenapa sampai sekarang Andra tidak mau mengutarakan cintanya kepada Juni. Entah itu garis persahabatan atau ia tahu bahwa Juni menyukai Leo.
Andra memang tampan, tidak banyak omong, dan pintar. Cocok dengan kriteria cowok yang gue suka. Tapi sayangnya, Andra jauh lebih sulit didekati daripada Leo. Gue sampai bingung sendiri dengan sikapnya. Padahal tadinya gue ingin bernegosiasi dengan dia. Gue ingin bantu dia dalam mewujudkan cintanya kepada Juni. Tapi sayangnya, cara itu sulit dilakukan.
“Jun, Andra itu perhatian banget ya sama lo,” kata gue. “Lo yakin nggak tertarik sama dia? Banyak loh cewek-cewek yang suka sama Andra.”
Juni hanya menghela napas panjang. “Kita sahabatan aja, Tish.”
“Emang lo nggak suka sama Andra?”
“Bukan nggak suka. Tapi gue nganggep Andra itu―lebih dari sahabat. Dia udah gue anggap abang gue.”
Gue berjeda sepersekian detik. “Lo nggak mungkin suka sama Leo kan?”
Juni tersedak air mineralnya. Ia menatap gue penuh takut. Lalu segera mengelap bibirnya. “Nggak.”