"BREKSEK KAU ANJING!!" teriaknya sambil mengayunkan pukulan dari samping kanan, kucoba menghindar kebelakang namun tiang kabel telefon setinggi 5 meter menghalangi gerakan, membuat perut bawah bagian kanan terasa nyeri sekali.
Terpental sekitar setengah meter darinya, untung saja aku masih bisa bertahan dan tidak tersungkur, 'keparat, kukira tidak ada yang menghalangiku ketika mundur, Telkomsel anjing, memasang tiang sembarangan.' bersiap siap untuk melompat kedepan dengan tumpuan kaki kiri, menahan nafasku, lalu melancarkan pukulan dari tangan kiri.
"Hhhmmmm" suaranya terdengar agak lucu, ketika dia menahannya.
Terlihat tubuhnya bergeser sedikit, lalu tangan kanan pria besar bertato itu menghujam wajahku. pada saat itu aku teringat sebuah candaan "It Was At This Moment He Knew He Fucked Up"
Dua jam sebelumnya.
KRRRIIINGGGGG................
"Jo.." terdengar suara sayup sayup seorang wanita dari kejauhan, "Jo...."
"JO!!"
Byyyuurrrrr
"HHHHAAAAAHHHH!!!" aku terkejut dan hampir kehilangan nafasku.
"Udah jam 9, kamu kerja apa engga!?" ucap wanita yang sudah bersamaku sejak lahir, aku menatapnya sambil mengatur nafasku yang hampir putus. entah aku tidak mendengar ucapannya setelah itu, yang aku tau dia menggomeliku, kemudian pergi. ku usap wajahku yang basah kuyup, dengan kedua tanganku dan.
Byyyyyuuurrrr
"Emak, iya udah bangun, kenapa di siram lagi..." ucapku dengan nada agak jengkel kepadanya.
"Kalau udah cepetan mandi sana." ucapnya dengan mata melotot kearahku, "cepet, mau tak siram lagi!?"
"Iya iya, ini keluar dari kasur ini." kemudian dia pergi begitu saja. 'dasar wanita tua cerewet.' gumamku.
"APA KAMU BILANG!!??" teriaknya dari bawah.
"Engga itu tadi ada lalat." aku terkejut dia masih bisa mendengarnya. setelah kehebohan dari aku langsung terjun ke kamar mandi. setelah semua selesai aku turun dan menuju dapur.
"Mak, liat botol minumanku?" tanyaku sambil mengambil nasi dari magicom.
"Botol minuman yang warna item itu?"
"Iya, kemarin, seingatku tak taruh di atas kulkas."
"Emak taruh di dalem kulkas."
Setelah berbincang sebentar denganya, aku pamit untuk berangkat kerja.