Garis Hitam

Ryo Meta Olympia
Chapter #2

Terkutuk Kau Wahai Manusia Jalang Bag. 2

"Pagi Jo, tumben sekali kau berangkat jam segini."

"Diam kau Wan. aku sedang kesal sekali hari ini."

"Ok ok."

'Haah... gara-gara si botak itu, rekorku sebagai karyawan yang tidak pernah terlambat sedetikpun tercoreng, kalau sampai ketemu dia lagi akan ku gosok kepalanya pakai sikat kawat yang aku gunakan saat ini... hiiih...' gumamku sambil berjalan masuk.

"Hey Jo."

"APA!?"

"Wow wow wow, kenapa dengan wajahmu?"

"Berisik, aku tidak mau membicarakannya."

"Kau pasti habis kalah berkelahi ya."

"Sudah kubilang, aku tidak mau membicarakannya, sudah sana, kau denganku kan beda divisi."

"Ah, dasar.." dia terdiam sebentar, "padahal aku menghawatirkanmu."

"Hah?? apa kau bilang."

"Tidak tidak, ya sudah, nih buatmu, itung itu bisa ngebalikin tenaga." dia melempar plastik berisi minuman dan roti. "lain kali jangan kalah."

"Woi, jangan sembarangan melempar makanan!" balasku, 'dasar wanita aneh.', "Makasih Tik. nanti ku ganti."

Dia hanya melambaikan tangan. kemudian aku memulai rutinitas dan sop kerja. sampai bel istirahat berbunyi, beberapa rekan kerjaku bertanya apa yang terjadi dengan wajahku, aku hanya menimpalinya dengan alasan lain.

Harga diriku bisa turun jika mereka tau kalau aku kalah berkelahi. 'hah.. mengingat kejadian tadi membuatku ingin segera pulang dan mandi air hangat.', ngomong ngomong soal tadi pagi, aku merogo saku celana, 'ah ketemu.'

Liam Hendro, itu adalah nama yang tertera dalam kartu tersebut. "Penyedia Jasa Pengamanan, Garis Hitam."

Bel masuk berbunyi, aku keluar dari kantin, dan berjalan menuju toilet, sampai langkahku terhenti, "BOTAK!" aku berlari sekuat tenaga, lalu melompat dan melakukan drop kick, "Ini untuk yang tadi pagi." namun dia berhasil menghidar tak hanya itu, kedua kakiku pegang olehnya, tubuhku berputar.

Aku berputar tiga kali kemudian terbang kearah dimana aku datang, dan terjatuh, berguling beberapa kali dan mendarat di tumpukan semen. ketika aku hendak bangun, ada sebuah tekanan dari perutku.

"Hhhhmmppphhh..." aku berhasil menahannya. namun hanya beberapa saat, "HHHOOOEEKKK!!! UHUK, UHUK."

"Well well well... aku tidak menyangka akan bertemu secepat ini denganmu Jo."

"Botak, UHUK!! kenapa kau ada disini?" 'aaahhhh... makan siangku....'

"Kenapa.." dia diam sebentar, "Karena klienku bekerja disini."

"Klien!?" aku bepikir sejenak, sambil melihat tampang sibotak ini, 'siapa klien si botak ini, hmm?', "woi, berhenti mengupil di depanku."

Lihat selengkapnya