Ustadz Rohim dan pak Temi sedang mengobrol soal Arif. Mereka berdua terlihat sangat serius.
"Baik pak, saya akan coba lebih ketat lagi menjaga area pondok." ucap Pak Temi.
"Terima kasih pak Temi." kata ustadz Rohim.
"Terus, Arif gimana pak? Apa yang harus saya lakukan?" tanya Pak Temi soal Arif.
"Saya masih memikirkan cara buat cari Arif, nanti saya kabari pak Temi kalau butuh bantuan." ucap ustadz Rohim.
Pak Temi kemudian pergi.
Ustadz Rohim berdiam di ruangannya, dia sedang bingung dan cemas memikirkan Arif.
Malik saat ini duduk didepan ruang kamarnya karena dia tidak bisa tidur. Dia tiba-tiba berfikir kalau Jonatan tewas didalam hutan dan dibunuh oleh bayangan hitam itu.
"Apa gue harus kasih tau ustadz Rohim ya soal bayangan hitam. " Malik bingung.
Pagi hari tiba, kali ini Malik tidak pergi desa Tulip seperti biasanya. Dia lebih memilih mengikuti kegiatan di pondok.
Sebagai teman Malik, Kemal dan Sandi ikut senang melihat temannya itu sudah berubah menjadi lebih baik.
Saat ini Malik terlihat sedang membersihkan mushola untuk persiapan sholat subuh. Ustadz Rohim datang, dan dia menghampiri Malik.
"Alhamdulillah, kamu sudah berubah Malik." ucap ustadz Rohim terlihat senang.
"Iya pak ustadz." kata Malik.
Setelah semua selesai, mereka pun sholat berjamaah.
Selesai sholat, Malik mengajak Kemal dan Sandi cepat-cepat ke ruang kamar mereka. Setelah itu Malik mulai menceritakan soal kejadian yang menimpanya di hutan.
Kemal dan Sandi tentu tidak percaya dengan Malik. Mereka menganggap cerita Malik ini hanyalah lelucon.
"Jangan cerita yang aneh-aneh, ntar kejadian beneran baru tau lo." kata Kemal.
"Ini beneran! Gue nggak ngada-ngada." Malik mencoba meyakinkan ceritanya.
"Yaudah, kalo emang lo mau kita percaya soal cerita ini, kita pergi ke hutan buat buktiin omongan lo, gimana?" ucap Sandi.
Kemal sangat setuju.
Malik masih terdiam. Sebenarnya dia sudah tidak ingin lagi pergi ke hutan itu, namun demi membuktikan ceritanya soal bayangan hitam, dia pun setuju dengan ide Sandi. Mereka mulai merencanakan pergi ke hutan setelah ini secara diam-diam.
Malik, Kemal dan Sandi sudah bersiap melakukan rencananya untuk pergi ke hutan. Mereka ingin membuktikan keberadaan bayangan hitam yang dibicarakan Malik.
Keadaan di pondok sedang sepi saat ini karena ustadz Rohim menyuruh para santri dan santriwati masuk lebih awal ke ruang kamar mereka, sebab dia tidak mau ada santri ataupun santriwatinya kenapa-napa lagi. Hal ini dilakukan ustadz Rohim karena hilangnya Arif.
Kemal terus mengamati area pondok dengan teliti.
"Aman, ayo!" ucap Kemal.